Luhut Sebut SPBU Bakal Pakai AI, Mobil Orang Kaya Bisa Ditolak
Kamis, 05 September 2024 - 13:51 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa Pemerintah tengah berencana untuk menyematkan teknologi artificial intelligence (AI) pada pom bensin BUMN. Ini dilakukan untuk menyortir kendaraan mana saja yang boleh menerima bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
"Jadi orang yang tidak berhak, dengan big data yang kita punya, nozzle bensin otomatis akan mati sendiri karena melihat nomor plat dari mobil (yang tidak berhak) itu. Jadi yang kita subsidi itu orang-orang berhak, tertarget," ungkapnya dalam diskusi Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, Kamis (5/9/2024).
Luhut menyebut skema ini dimungkinkan dengan kemajuan teknologi saat ini. Lebih lanjut dikatakan, dengan cara ini negara bisa menghemat anggaran subsidi BBM secara bertahap hingga Rp90 triliun per tahun sehingga bisa dialokasikan kepada sektor yang lebih penting seperti pendidikan dan juga industri.
Sebelumnya, Luhut juga menyampaikan bahwa dengan transisi energi negara bisa menghemat anggaran subsidi sebesar Rp45 triliun hingga Rp90 triliun per tahun. Luhut menjelaskan, transisi energi bisa dilakukan dengan penghentian operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, di Cilegon, Banten.
Selain itu juga bisa lewat penerapan standar emisi karbon kepada para pelaku industri dan dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik yang lebih sehat bagi lingkungan. Luhut menyebut, selama ini Pemerintah juga harus mengeluarkan dana sebesar Rp38 triliun untuk biaya berobat masyarakat akibat polusi udara.
Baca Juga
"Jadi orang yang tidak berhak, dengan big data yang kita punya, nozzle bensin otomatis akan mati sendiri karena melihat nomor plat dari mobil (yang tidak berhak) itu. Jadi yang kita subsidi itu orang-orang berhak, tertarget," ungkapnya dalam diskusi Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, Kamis (5/9/2024).
Luhut menyebut skema ini dimungkinkan dengan kemajuan teknologi saat ini. Lebih lanjut dikatakan, dengan cara ini negara bisa menghemat anggaran subsidi BBM secara bertahap hingga Rp90 triliun per tahun sehingga bisa dialokasikan kepada sektor yang lebih penting seperti pendidikan dan juga industri.
Sebelumnya, Luhut juga menyampaikan bahwa dengan transisi energi negara bisa menghemat anggaran subsidi sebesar Rp45 triliun hingga Rp90 triliun per tahun. Luhut menjelaskan, transisi energi bisa dilakukan dengan penghentian operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, di Cilegon, Banten.
Baca Juga
Selain itu juga bisa lewat penerapan standar emisi karbon kepada para pelaku industri dan dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik yang lebih sehat bagi lingkungan. Luhut menyebut, selama ini Pemerintah juga harus mengeluarkan dana sebesar Rp38 triliun untuk biaya berobat masyarakat akibat polusi udara.
(fch)
tulis komentar anda