Titah Pentolan OJK, Kalau Mau Ekonomi Cepat Pulih Jangan Sebar Hoaks

Kamis, 27 Agustus 2020 - 13:24 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis sektor perbankan mampu naik perlahan hingga akhir tahun ini. Namun kenaikan tersebut membutuhkan dukungan bantuan tunai dari pemerintah sehingga kemampuan konsumsi masyarakat naik dan pengusaha berani mengambil kredit bank.

Ketua DK OJK Wimboh Santoso mengatakan, kondisi likuiditas perbankan saat ini sangat cukup untuk mendukung kebutuhan kredit dunia usaha. Namun kendala utama adalah para pengusaha masih menahan diri karena pesimistis ada potensi pelemahan permintaan dari masyarakat.

"Secara likuiditas sangat cukup. Namun pertumbuhan kredit juga butuh bantuan tunai dari pemerintah untuk menggerakkan permintaan masyarakat. Ini yang kami koordinasikan," ujar Wimboh dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta, Kamis (27/8/2020). ( Baca juga:Ingatkan Bos Anda! BPJamsostek Tunggu Data Rekening BLT hingga 31 Agustus )



Dia menjelaskan dalam waktu dekat perbankan masih akan mengandalkan pertumbuhan dari penyaluran kredit konsumsi, UKM, dan UMKM. Kondisi ini dikarenakan masih sulitnya kredit yang lebih besar seperti korporasi. Saat ini juga pertumbuhan kredit perbankan masih didominasi dari bank milik pemerintah dibandingkan swasta yang sangat minim.

"Kredit jumlah kecil masih akan jadi andalan bank dibandingkan segmen korporasi. Khususnya kredit konsumsi, UKM dan UMKM," ujarnya.

Dirinya mengklaim kebijakan arsitektur keuangan Indonesia di tengah masa pandemi mendapatkan apresiasi dari IMF. Terbukti dari sisi rasio keuangan dan PDB, ekonomi Indonesia tidak jatuh terlalu dalam dibandingkan negara lain seperti Filipina. Bahkan meskipun kinerja perbankan melemah hingga akhir tahun tapi masih dalam kondisi relatif stabil.

"Saya baru saja jelaskan ke IMF tentang kondisi Indonesia dan mereka apresiasi kemampuan kita menahan pelemahan ekonomi dengan arsitektur keuangan yang kita miliki," tambahnya. ( Baca juga:Nadiem Kembali Eksis di Medsos, DPR: Pejabat Jangan Takut Kritik )

Karena itu dia juga menegaskan saat ini Indonesia dalam masa pemulihan ekonomi. Pihaknya berjanji akan terus membereskan kendala di lapangan agar para pengusaha juga segera bangkit dan kondisi kembali normal. Serta masyarakat agar tidak saling menyebarkan kabar bohong atau hoaks yang meragukan daya tahan keuangan nasional.

"Jangan sebarkan hoaks lagi. Perekonomian nasional sangat berbeda dari masa krisis moneter 1997-1998. Sekarang sudah lebih kuat," ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More