Bahlil Ramal Investasi Panas Bumi Tembus Rp133 Triliun di 2024

Rabu, 18 September 2024 - 12:23 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menerangkan, dalam 10 tahun terakhir akumulasi investasi pembangunan PLTP juga tumbuh signifikan. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menerangkan, pertumbuhan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) selama 10 tahun terakhir mencapai dua kali lipat. Diungkapkannya, kapasitas listrik PLTP itu mencakup 18,5% dari total listrik energi baru terbarukan nasional atau 3 persen dari total 93 GW.

"Dalam 10 tahun terakhir akumulasi investasi pembangunan PLTP juga tumbuh signifikan, yaitu naik hingga 8 kali lipat pak. Jadi tumbuh 8 kali lipat, sehingga 2024 diperkirakan investasi di geothermal sebesar USD8,7 miliar (setara Rp133 triliun dengan kurs Rp15.290 per USD)," ujar Bahlil dihadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara pembukaan The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (18/9/2024).





Bahlil menambahkan, pembangunan PLTP juga menciptakan lapangan kerja kurang lebih sekitar 900 ribu dan memberikan kontribusi kepada negara kurang lebih RP16 triliun. Tidak hanya dampak ekonomi, lanjut Bahlil, PLTP juga berkontribusi untuk mengurangi 17,4 juta ton emisi co2 per tahun di indonesia.

"Semua capaian itu tidak lepas dari arahan dan komitmen bapak presiden untuk mendorong EBT termasuk energi panas bumi di tanah air," tegas Bahlil.



Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga mengungkapkan, bahwa Indonesia sejatinya memiliki potensi panas bumi atau geothermal sebesar 40% dari total energi panas bumi di dunia atau setara dengan 24 Gigawatt (GW). Katanya, saat ini kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia mencapai 2,6 GW atau terbesar nomor dua di dunia.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More