Ini Penjelasan Sampoerna Terkait Isu Covid-19 pada Produknya
Sabtu, 02 Mei 2020 - 11:45 WIB
JAKARTA - PT HM Sampoerna akhirnya buka suara menanggapi maraknya informasi simpang siur di media sosial mengenai produknya pascapemberitaan terkait karyawan perusahaan yang meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19) di lokasi pabrik Rungkut 2, Surabaya. Setelah mengetahui salah satu karyawannya meninggal karena corona, PT HM Sampoerna memastikan telah melakukan karantina.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita pun memastikan bahwa produk tembakau Sampoerna tidak terpapar virus Covid-19. Dia menjelaskan, produk tembakau HM Sampoerna karena telah melalui prosedur karantina selama lima hari sebelum didistribusikan ke konsumen tingkat akhir.
"Masa karantina selama lima hari ini lebih lama ketimbang rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata Elvira melalui siaran pers.
Dia menjelaskan, menurut kedua lembaga otoritas kesehatan internasional tersebut, Covid-19 mampu bertahan hidup paling lama 72 jam atau tiga hari di atas permukaan plastik dan besi baja. Sementara pada permukaan tembaga dan kardus, daya tahan virus tersebut, masing-masing, empat jam dan 24 jam.
"Kami berkomitmen menjaga kualitas terbaik dan integritas merek atas produk-produk kami," tegasnya. Tak hanya itu, Elvira juga mengatakan bahwa pihaknya menerapkan praktik protokol kesehatan ketat di seluruh area dan fasilitas produksi untuk melindungi para karyawan. Ia memberikan contoh, akses ke fasilitas produksi hanya kepada karyawan yang berkepentingan, melakukan pengecekan temperatur tubuh ketika karyawan memasuki area kantor/produksi dan meningkatkan protokol kebersihan dan sanitasi.
Selanjutnya, juga menyediakan dan memastikan penggunaan perlengkapan perlindungan diri seperti masker dan cairan pembersih tangan, serta menerapkan pembatasan fisik di seluruh area produksi dan fasilitas produksi, seperti kantin, tempat ibadah, serta transportasi karyawan yang disediakan perusahaan.
Untuk saat ini, PT HM Sampoerna telah menghentian sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April hingga waktu yang ditentukan kemudian. Penghentian sementara ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di lokasi tersebut guna menghentikan tingkat penyebaran Covid-19.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita pun memastikan bahwa produk tembakau Sampoerna tidak terpapar virus Covid-19. Dia menjelaskan, produk tembakau HM Sampoerna karena telah melalui prosedur karantina selama lima hari sebelum didistribusikan ke konsumen tingkat akhir.
"Masa karantina selama lima hari ini lebih lama ketimbang rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata Elvira melalui siaran pers.
Dia menjelaskan, menurut kedua lembaga otoritas kesehatan internasional tersebut, Covid-19 mampu bertahan hidup paling lama 72 jam atau tiga hari di atas permukaan plastik dan besi baja. Sementara pada permukaan tembaga dan kardus, daya tahan virus tersebut, masing-masing, empat jam dan 24 jam.
"Kami berkomitmen menjaga kualitas terbaik dan integritas merek atas produk-produk kami," tegasnya. Tak hanya itu, Elvira juga mengatakan bahwa pihaknya menerapkan praktik protokol kesehatan ketat di seluruh area dan fasilitas produksi untuk melindungi para karyawan. Ia memberikan contoh, akses ke fasilitas produksi hanya kepada karyawan yang berkepentingan, melakukan pengecekan temperatur tubuh ketika karyawan memasuki area kantor/produksi dan meningkatkan protokol kebersihan dan sanitasi.
Selanjutnya, juga menyediakan dan memastikan penggunaan perlengkapan perlindungan diri seperti masker dan cairan pembersih tangan, serta menerapkan pembatasan fisik di seluruh area produksi dan fasilitas produksi, seperti kantin, tempat ibadah, serta transportasi karyawan yang disediakan perusahaan.
Untuk saat ini, PT HM Sampoerna telah menghentian sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April hingga waktu yang ditentukan kemudian. Penghentian sementara ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di lokasi tersebut guna menghentikan tingkat penyebaran Covid-19.
(fai)
tulis komentar anda