Luhut: Kami Tidak Berpikir Proyek Ibu Kota Negara
Selasa, 14 April 2020 - 22:17 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan bahwa pemerintah saat ini tidak memikirkan masalah proyek ibu kota negara yang baru. Luhut menegaskan fokus pemerintah saat ini adalah penanangan virus corona di Indonesia.
"Kami belum berpikir ke situ (proyek ibu kota negara). Boro-boro mikir ke situ, fokus kami saat ini penanganan corona," ujar Luhut dalam video konferensi di Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Meski demikian, kata dia, pemerintah juga tidak akan menunda proyek ibu kota negara. Pemerintah berencana untuk membentuk dana abadi atau Sovereign Welth Fund (SWF)bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA). Rencananya, pembentukan dana abadi dengan UEA ini akan difinalisasi awal tahun.
Sebagai informasi, sejumlah investor telah melirik megaproyek tersebut, antara lain Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) dan SoftBank Corporation asal Jepang.
"Abu Dhabi ada nilai investasinya, kita tanggapi saja. Kita lihat dahulu. Sekarang kita masih fokus ke Covid-19. Jadi ya, jangan berita diputar balikkan. Memang belum diapa-apakan, jalan di tempat," tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) sebagai Dewan Pengarah pembangunan Ibu Kota Baru. Meskipun menjadi dewan pengawas namun, Sheikh MBZ akan berada di bawah arahan langsung Presiden Joko Widodo.
"Kami belum berpikir ke situ (proyek ibu kota negara). Boro-boro mikir ke situ, fokus kami saat ini penanganan corona," ujar Luhut dalam video konferensi di Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Meski demikian, kata dia, pemerintah juga tidak akan menunda proyek ibu kota negara. Pemerintah berencana untuk membentuk dana abadi atau Sovereign Welth Fund (SWF)bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA). Rencananya, pembentukan dana abadi dengan UEA ini akan difinalisasi awal tahun.
Sebagai informasi, sejumlah investor telah melirik megaproyek tersebut, antara lain Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) dan SoftBank Corporation asal Jepang.
"Abu Dhabi ada nilai investasinya, kita tanggapi saja. Kita lihat dahulu. Sekarang kita masih fokus ke Covid-19. Jadi ya, jangan berita diputar balikkan. Memang belum diapa-apakan, jalan di tempat," tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) sebagai Dewan Pengarah pembangunan Ibu Kota Baru. Meskipun menjadi dewan pengawas namun, Sheikh MBZ akan berada di bawah arahan langsung Presiden Joko Widodo.
(bon)
tulis komentar anda