Dorong Minat Kunjungan Wisata, Kemenparekraf Minta Harga Tiket Pesawat Turun 40%
Jum'at, 20 September 2024 - 19:18 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah melakukan kajian untuk penurunan harga tiket pesawat. Hal ini dengan mengukur komponen pembentukan harga tiket yang dapat dikurangi agar harga tiket pesawat bisa lebih murah.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Wisnu Sindhutrisno mengatakan, harga tiket pesawat sebetulnya bisa turun sebesar 25-40% dari harga saat ini. Akan tetapi memerlukan relaksasi pajak hingga penurunan harga avtur.
"Dengan mempertimbangkan inflasi dan lain-lain mungkin bisa paling tidak harga tiket pesawat itu lebih murah 60-75% dari harga saat ini. Tentu kalau kembali seperti harga sebelum pandemi tidak bisa dengan kondisi yang sekarang," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Jumat (20/9/2024).
Baca Juga: Menhub Sebut Harga Tiket Pesawat Hanya Bisa Turun 10%
Lebih lanjut, Wisnu memaparkan ada beberapa komponen tiket pesawat yang harusnya bisa dikurangi. Seperti harga avtur, pengenaan pajak di sektor penerbangan, hingga retribusi bandara. Komponen-komponen tersebut jika dikurangi maka menurutnya harga tiket pesawat bisa turun hingga 40%.
Wisnu memberikan contoh, harga avtur di Indonesia jika dibandingkan dengan Singapura bahkan punya selisih sekitar Rp4-5 ribu per liternya. Hal ini yang membuat tarif penerbangan Jakarta ke Singapura kadang relatif lebih murah ketimbang tarif penerbangan ke destinasi wisata di dalam negeri.
"Avtur kita lebih mahal Rp4-5 ribu dibandingkan dengan Singapura, itu sedang kita usahakan (diturunkan harga), kemudian komponen pajak dengan Kementerian Keuangan juga intensif kita diskusikan, mana yang bisa disesuaikan," tambahnya.
Baca Juga: Ini Biaya-biaya yang Disisipkan Bikin Harga Tiket Pesawat Mahal
Pada kesempatan tersebut, Wisnu mengungkapkan, berdasarkan koordinasi yang dilakukan oleh Satgas penurunan tiket pesawat yang dibentuk Pemerintah, kemungkinan harga tiket pesawat baru bisa diturunkan pada awal tahun 2025 mendatang.
Wisnu berharap dengan adanya penurunan harga tiket pesawat ini bisa mendorong sektor pariwisata di Indonesia. Mengingat Indonesia negara kepulauan, sehingga kehadiran transportasi udara memegang peran penting untuk kemajuan industri pariwisata.
"Mudah - mudahan dalam paruh ke-4 ini harga tiket pesawat sudah bisa turun atau paling tidak awal tahun 2025, itu akan menyebar pergerakan wisatawan ke Indonesia," pungkasnya.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Wisnu Sindhutrisno mengatakan, harga tiket pesawat sebetulnya bisa turun sebesar 25-40% dari harga saat ini. Akan tetapi memerlukan relaksasi pajak hingga penurunan harga avtur.
"Dengan mempertimbangkan inflasi dan lain-lain mungkin bisa paling tidak harga tiket pesawat itu lebih murah 60-75% dari harga saat ini. Tentu kalau kembali seperti harga sebelum pandemi tidak bisa dengan kondisi yang sekarang," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Jumat (20/9/2024).
Baca Juga: Menhub Sebut Harga Tiket Pesawat Hanya Bisa Turun 10%
Lebih lanjut, Wisnu memaparkan ada beberapa komponen tiket pesawat yang harusnya bisa dikurangi. Seperti harga avtur, pengenaan pajak di sektor penerbangan, hingga retribusi bandara. Komponen-komponen tersebut jika dikurangi maka menurutnya harga tiket pesawat bisa turun hingga 40%.
Wisnu memberikan contoh, harga avtur di Indonesia jika dibandingkan dengan Singapura bahkan punya selisih sekitar Rp4-5 ribu per liternya. Hal ini yang membuat tarif penerbangan Jakarta ke Singapura kadang relatif lebih murah ketimbang tarif penerbangan ke destinasi wisata di dalam negeri.
"Avtur kita lebih mahal Rp4-5 ribu dibandingkan dengan Singapura, itu sedang kita usahakan (diturunkan harga), kemudian komponen pajak dengan Kementerian Keuangan juga intensif kita diskusikan, mana yang bisa disesuaikan," tambahnya.
Baca Juga: Ini Biaya-biaya yang Disisipkan Bikin Harga Tiket Pesawat Mahal
Pada kesempatan tersebut, Wisnu mengungkapkan, berdasarkan koordinasi yang dilakukan oleh Satgas penurunan tiket pesawat yang dibentuk Pemerintah, kemungkinan harga tiket pesawat baru bisa diturunkan pada awal tahun 2025 mendatang.
Wisnu berharap dengan adanya penurunan harga tiket pesawat ini bisa mendorong sektor pariwisata di Indonesia. Mengingat Indonesia negara kepulauan, sehingga kehadiran transportasi udara memegang peran penting untuk kemajuan industri pariwisata.
"Mudah - mudahan dalam paruh ke-4 ini harga tiket pesawat sudah bisa turun atau paling tidak awal tahun 2025, itu akan menyebar pergerakan wisatawan ke Indonesia," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda