PIS Adopsi Bahan Bakar Hijau Percepat Target Nol Emisi Karbon
Minggu, 13 Oktober 2024 - 21:06 WIB
JAKARTA - PT Pertamina International Shipping ( PIS ) berkomitmen mencapai nol emisi karbon lebih cepat dengan menargetkan pengurangan emisi hingga 978 kiloton CO2 pada 2030.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan, salah satu langkah kunci dalam pencapaian target tersebut adalah menambah armada baru berteknologi dual fuel dan penggunaan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan.
"Target dekarbonisasi jangka panjang tersebut sesuai dengan rencana mencapai nol emisi pada 2050," kata Eka dalam forum Gastech 2024, yang disiarkan secara langsung, dikutip Minggu (13/10/2024).
Menurut dia langkah tersebut sejalan dengan rencana besar yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO) dan Paris Agreement terkait perubahan iklim. Target nol emisi tersebut menjadikan PIS 10 tahun lebih awal dari target yang ditetapkan pemerintah pada 2060.
"Kami menyadari bahwa industri shipping berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon global, terutama dari pembakaran bahan bakar kapal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif tersebut dengan mengimplementasikan berbagai inovasi dan teknologi terbaru, termasuk mengadopsi bahan bakar hijau seperti LPG, LNG, dan amonia," ujar Eka.
Lebih dari 50 persen kapal yang dioperasikan PIS kini mampu menggunakan biofuel atau bahan bakar hijau. PIS juga menjadi pelopor dalam penggunaan kapal dual fuel, dengan enam kapal di armada PIS telah memanfaatkan LPG dan LNG sebagai alternatif bahan bakar hijau.
Sebanyak 40 kapal di armada PIS telah dilengkapi dengan perangkat hemat energi (energy-saving devices) yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kapal antara 3-20 persen. Selain itu, PIS juga telah menerapkan pembatasan daya mesin secara menyeluruh dan manajemen pelayaran untuk mengurangi emisi.
Dia menambahkan armada PIS telah mengantongi sertifikasi internasional sebagai bukti kualitas dan standar tinggi yang diterapkan PIS dalam mengimplementasikan kebijakan sustainability, baik dari segi bisnis maupun operasional.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan, salah satu langkah kunci dalam pencapaian target tersebut adalah menambah armada baru berteknologi dual fuel dan penggunaan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan.
"Target dekarbonisasi jangka panjang tersebut sesuai dengan rencana mencapai nol emisi pada 2050," kata Eka dalam forum Gastech 2024, yang disiarkan secara langsung, dikutip Minggu (13/10/2024).
Menurut dia langkah tersebut sejalan dengan rencana besar yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO) dan Paris Agreement terkait perubahan iklim. Target nol emisi tersebut menjadikan PIS 10 tahun lebih awal dari target yang ditetapkan pemerintah pada 2060.
"Kami menyadari bahwa industri shipping berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon global, terutama dari pembakaran bahan bakar kapal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif tersebut dengan mengimplementasikan berbagai inovasi dan teknologi terbaru, termasuk mengadopsi bahan bakar hijau seperti LPG, LNG, dan amonia," ujar Eka.
Lebih dari 50 persen kapal yang dioperasikan PIS kini mampu menggunakan biofuel atau bahan bakar hijau. PIS juga menjadi pelopor dalam penggunaan kapal dual fuel, dengan enam kapal di armada PIS telah memanfaatkan LPG dan LNG sebagai alternatif bahan bakar hijau.
Sebanyak 40 kapal di armada PIS telah dilengkapi dengan perangkat hemat energi (energy-saving devices) yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kapal antara 3-20 persen. Selain itu, PIS juga telah menerapkan pembatasan daya mesin secara menyeluruh dan manajemen pelayaran untuk mengurangi emisi.
Dia menambahkan armada PIS telah mengantongi sertifikasi internasional sebagai bukti kualitas dan standar tinggi yang diterapkan PIS dalam mengimplementasikan kebijakan sustainability, baik dari segi bisnis maupun operasional.
tulis komentar anda