Harga Bitcoin Tembus Rp1,117 Miliar, Investor Makin Optimistis
Jum'at, 01 November 2024 - 20:24 WIB
JAKARTA - Pasar kripto mengalami penguatan dengan bitcoin (BTC) kembali menunjukkan tren bullish. Berdasarkan data CoinGecko, harga bitcoin naik sebesar 5 persen dalam 24 jam dan 5,26 persen dalam sepekan.
Harga bitcoin sempat menyentuh harga USD71.000 atau sekitar Rp1,117 miliar. Kenaikan ini mencerminkan sentimen positif dari investor terhadap kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar. Kapitalisasi pasar kripto global naik 2,8 persen dalam 24 jam mencapai USD2,4 triliun.
Dorongan yang mempengaruhi tren kenaikan ini mencakup sejumlah faktor makroekonomi global, seperti pemangkasan suku bunga oleh bank-bank sentral utama stimulus fiskal besar-besaran dari China dan meningkatnya minat investasi di ETF Bitcoin berbasis AS.
Selain itu, pengaruh dari dinamika politik di Amerika Serikat (AS) terutama minat terhadap kandidat yang mendukung kripto seperti Donald Trump maupun Kamala Harris, turut memicu sentimen positif di kalangan investor.
CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan kenaikan harga bitcoin kali ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap aset digital semakin meningkat.
"Tren bullish yang sedang dialami bitcoin adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor eksternal. Di satu sisi, kita melihat pemangkasan suku bunga yang memberikan ruang bagi investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih menarik. Sementara di sisi lain, stimulus fiskal dari China turut memperkuat pasar dengan memperluas likuiditas yang tersedia," jelas Oscar dalam pernyataannya, dikutip Jumat (1/11/2024).
Oscar juga menjelaskan, minat terhadap ETF Bitcoin berbasis AS merupakan perkembangan penting yang memperkuat posisi kripto di mata investor institusional. "ETF Bitcoin yang semakin diminati di Amerika Serikat mencerminkan persepsi baru bahwa kripto, khususnya bitcoin, semakin dianggap sebagai instrumen yang berpotensi memberi nilai tambah dalam portofolio investasi, terutama di tengah volatilitas pasar dan inflasi," tambahnya. Terkait dinamika politik di AS, Oscar memperingatkan bahwa hasil pemilu presiden dapat berpengaruh besar pada masa depan regulasi kripto.
"Pasar kripto saat ini sangat terpengaruh oleh prospek regulasi yang lebih ramah kripto, terutama jika kandidat pro-kripto berhasil memenangkan pemilu AS. Ini bisa membuka jalan bagi lingkungan regulasi yang lebih mendukung pertumbuhan kripto, sehingga menarik lebih banyak partisipasi dari investor institusional maupun ritel," ungkapnya.
Tidak hanya bitcoin, harga aset kripto lain seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) juga turut mengalami kenaikan. ETH naik 5,4 persen dan SOL naik 4,4 persen dalam 24 jam terakhir. Oscar memandang hal ini sebagai tanda bahwa minat terhadap kripto sebagai instrumen investasi tidak terbatas pada satu aset, tetapi telah berkembang ke berbagai aset dengan ekosistem kuat.
"Kenaikan yang dialami oleh beberapa aset utama lainnya menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek pasar kripto secara keseluruhan, terutama dengan adanya fundamental yang semakin solid dan dukungan institusional yang terus bertumbuh," tutur dia.
Harga bitcoin sempat menyentuh harga USD71.000 atau sekitar Rp1,117 miliar. Kenaikan ini mencerminkan sentimen positif dari investor terhadap kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar. Kapitalisasi pasar kripto global naik 2,8 persen dalam 24 jam mencapai USD2,4 triliun.
Dorongan yang mempengaruhi tren kenaikan ini mencakup sejumlah faktor makroekonomi global, seperti pemangkasan suku bunga oleh bank-bank sentral utama stimulus fiskal besar-besaran dari China dan meningkatnya minat investasi di ETF Bitcoin berbasis AS.
Selain itu, pengaruh dari dinamika politik di Amerika Serikat (AS) terutama minat terhadap kandidat yang mendukung kripto seperti Donald Trump maupun Kamala Harris, turut memicu sentimen positif di kalangan investor.
CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan kenaikan harga bitcoin kali ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap aset digital semakin meningkat.
"Tren bullish yang sedang dialami bitcoin adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor eksternal. Di satu sisi, kita melihat pemangkasan suku bunga yang memberikan ruang bagi investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih menarik. Sementara di sisi lain, stimulus fiskal dari China turut memperkuat pasar dengan memperluas likuiditas yang tersedia," jelas Oscar dalam pernyataannya, dikutip Jumat (1/11/2024).
Oscar juga menjelaskan, minat terhadap ETF Bitcoin berbasis AS merupakan perkembangan penting yang memperkuat posisi kripto di mata investor institusional. "ETF Bitcoin yang semakin diminati di Amerika Serikat mencerminkan persepsi baru bahwa kripto, khususnya bitcoin, semakin dianggap sebagai instrumen yang berpotensi memberi nilai tambah dalam portofolio investasi, terutama di tengah volatilitas pasar dan inflasi," tambahnya. Terkait dinamika politik di AS, Oscar memperingatkan bahwa hasil pemilu presiden dapat berpengaruh besar pada masa depan regulasi kripto.
"Pasar kripto saat ini sangat terpengaruh oleh prospek regulasi yang lebih ramah kripto, terutama jika kandidat pro-kripto berhasil memenangkan pemilu AS. Ini bisa membuka jalan bagi lingkungan regulasi yang lebih mendukung pertumbuhan kripto, sehingga menarik lebih banyak partisipasi dari investor institusional maupun ritel," ungkapnya.
Tidak hanya bitcoin, harga aset kripto lain seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) juga turut mengalami kenaikan. ETH naik 5,4 persen dan SOL naik 4,4 persen dalam 24 jam terakhir. Oscar memandang hal ini sebagai tanda bahwa minat terhadap kripto sebagai instrumen investasi tidak terbatas pada satu aset, tetapi telah berkembang ke berbagai aset dengan ekosistem kuat.
"Kenaikan yang dialami oleh beberapa aset utama lainnya menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek pasar kripto secara keseluruhan, terutama dengan adanya fundamental yang semakin solid dan dukungan institusional yang terus bertumbuh," tutur dia.
(nng)
tulis komentar anda