Ketua Umum Ansor Addin Hadiri China Economic and Social Forum 2024
Jum'at, 08 November 2024 - 10:50 WIB
JAKARTA - Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menghadiri China Economic and Social Forum 2024 bersama Ketua Bidang Hubungan Internasional GP Ansor , Dianta Sebayang, yang juga pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Jakarta, serta Wasekjen Bidang Hubungan Internasional, Budy Sugandi, alumni doktoral dari Southwest University, China.
Forum ini diselenggarakan oleh China Economic and Social Council (CESC) di Shanghai, Tiongkok, dengan tema besar “Building a Community with a Shared Future for Mankind, Working Together to Make a Modern World”. Forum yang memasuki tahun ke-19 ini bertujuan mendorong sinergitas global dalam pembangunan sosial dan ekonomi inklusif, serta memperkuat kerja sama internasional demi mencapai perdamaian dan kemakmuran bersama.
CESC berperan sebagai think tank tingkat tinggi di bawah naungan Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC). Sejak pertama kali digelar pada 2006, forum ini telah menjadi platform dialog strategis bagi pemimpin dunia, akademisi, serta pemangku kepentingan lintas sektor untuk membahas berbagai isu global. Fokus utamanya adalah menciptakan kerja sama internasional yang berkelanjutan.
Tahun ini, forum terbagi dalam dua sesi paralel. Sesi pertama, “Promoting Equal, Orderly Multi-polarization, and Inclusive Economic Globalization”, membahas langkah-langkah menuju sistem ekonomi global yang lebih adil dan terstruktur. Sesi kedua, “Working for a Modernized World of Peaceful Development, Mutually Beneficial Cooperation, and Common Prosperity”, menyoroti kolaborasi internasional untuk menciptakan dunia yang damai dan makmur.
Dalam forum ini, Gus Addin menyampaikan bahwa GP Ansor, sebagai organisasi besar, harus terus membangun jejaring internasional. Hal ini penting untuk memperkuat supply chain management (SCM) sumber daya kader, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.
"Kita ingin memahami dan belajar langsung bagaimana transformasi masyarakat bukan sekadar mimpi, melainkan menjadi kenyataan, seperti yang terjadi di Shanghai," ujar Gus Addin dalam keterangan resmi, Jumat (8/11/2024).
Shanghai, kota terbesar di China, menurut Gus Addin, memiliki kekuatan luar biasa karena keinginannya untuk terus berinovasi, khususnya dalam teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan energi terbarukan. "Kekuatan Shanghai ada pada keinginan yang kuat dari kota ini untuk terus berinovasi," tegasnya.
Dia berharap GP Ansor tidak terlena dengan sumber daya besar yang dimilikinya. Dengan inovasi dan visi global, Ansor diharapkan bisa terus berkembang, seperti gedung tertinggi kedua di dunia yang berada di Shanghai.
China Economic and Social Forum 2024 juga menegaskan komitmen China dalam membangun komunitas global berbasis perdamaian dan kemakmuran bersama. "Forum ini menjadi jembatan untuk menciptakan solusi inovatif terhadap tantangan global, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan inklusif dan berkelanjutan," kata dia.
Forum ini diselenggarakan oleh China Economic and Social Council (CESC) di Shanghai, Tiongkok, dengan tema besar “Building a Community with a Shared Future for Mankind, Working Together to Make a Modern World”. Forum yang memasuki tahun ke-19 ini bertujuan mendorong sinergitas global dalam pembangunan sosial dan ekonomi inklusif, serta memperkuat kerja sama internasional demi mencapai perdamaian dan kemakmuran bersama.
Baca Juga
CESC berperan sebagai think tank tingkat tinggi di bawah naungan Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC). Sejak pertama kali digelar pada 2006, forum ini telah menjadi platform dialog strategis bagi pemimpin dunia, akademisi, serta pemangku kepentingan lintas sektor untuk membahas berbagai isu global. Fokus utamanya adalah menciptakan kerja sama internasional yang berkelanjutan.
Tahun ini, forum terbagi dalam dua sesi paralel. Sesi pertama, “Promoting Equal, Orderly Multi-polarization, and Inclusive Economic Globalization”, membahas langkah-langkah menuju sistem ekonomi global yang lebih adil dan terstruktur. Sesi kedua, “Working for a Modernized World of Peaceful Development, Mutually Beneficial Cooperation, and Common Prosperity”, menyoroti kolaborasi internasional untuk menciptakan dunia yang damai dan makmur.
Dalam forum ini, Gus Addin menyampaikan bahwa GP Ansor, sebagai organisasi besar, harus terus membangun jejaring internasional. Hal ini penting untuk memperkuat supply chain management (SCM) sumber daya kader, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.
"Kita ingin memahami dan belajar langsung bagaimana transformasi masyarakat bukan sekadar mimpi, melainkan menjadi kenyataan, seperti yang terjadi di Shanghai," ujar Gus Addin dalam keterangan resmi, Jumat (8/11/2024).
Shanghai, kota terbesar di China, menurut Gus Addin, memiliki kekuatan luar biasa karena keinginannya untuk terus berinovasi, khususnya dalam teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan energi terbarukan. "Kekuatan Shanghai ada pada keinginan yang kuat dari kota ini untuk terus berinovasi," tegasnya.
Baca Juga
Dia berharap GP Ansor tidak terlena dengan sumber daya besar yang dimilikinya. Dengan inovasi dan visi global, Ansor diharapkan bisa terus berkembang, seperti gedung tertinggi kedua di dunia yang berada di Shanghai.
China Economic and Social Forum 2024 juga menegaskan komitmen China dalam membangun komunitas global berbasis perdamaian dan kemakmuran bersama. "Forum ini menjadi jembatan untuk menciptakan solusi inovatif terhadap tantangan global, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan inklusif dan berkelanjutan," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda