Pembudidaya Apresiasi Upaya KKP Tekan Kenaikan Harga Pakan Ikan
Sabtu, 02 Mei 2020 - 19:45 WIB
JAKARTA - Pembudidaya ikan di wilayah Jawa Timur merespons positif langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan intervensi tekan rencana kenaikan harga pakan ikan oleh sejumlah industri pakan nasional. Sebelumnya KKP meminta seluruh industri pakan nasional agar tidak melakukan kenaikan harga selama masa pandemi Covid-19.
Permintaan itu pun diamini dan mayoritas perusahaan pakan nasional sepakat tidak naik harga pakan ikan tersebut. Terkait implementasi hasil kesepakatan KKP dengan industri pakan nasional di lapangan, staf Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Tsaqif Inayah mengatakan bahwa saat ini harga pakan ikan di Jawa Timur secara umum batal naik, bahkan perusahaan yang semula terlebih dahulu menaikkan harga pakan sebelum tanggal 1 April telah mengembalikan ke harga semula.
"Setelah tanggal 20 April kemaren ada harga pakan di beberapa kabupaten yang turun. Tapi ada juga yang masih tetap. Namun yang masih memberlakukan harga lama ini karena memang stock lama di agen masih ada dan mereka beli dengan harga lama. Tapi secara umum harga pakan tidak jadi naik dan yang terlanjur menaikkan, mereka berinisiatif untuk menurunkan harga sesuai arahan dari Menteri Kelautan dan Perikanan," ungkap Tsaqif dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/5/2020).
Pembatalan kenaikan harga pakan ikan tersebut direspons positif dari para pembudidaya ikan. Mereka menilai dengan harga pakan yang stabil, beban biaya produksi dapat ditekan, sehingga masalah inefisiensi produksi bisa terpecahkan.
Bangun Adi Wahono, pembudidaya ikan di Kabupaten Tulungagung menyambut gembira upaya tersebut. Selama ini menurutnya harga pakan kerap menjadi masalah utama yang dihadapi dalam proses produksi mengingat lebih 70% komposisi biaya produksi adalah dari pakan.
"Kami menyambut baik harga pakan tidak jadi naik, melalui upaya ini kami berharap biaya produksi minimal dapat ditekan, dengan begitu nilai tambah masih bisa dirasakan. Utamanya dimasa pandemik COVID-19 produksi kami bisa bertahan," ungkapnya.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan bahwa KKP akan selalu hadir dalam memberikan solusi terutama dimasa kedaruratan seperti saat ini. Pembatalan kenaikan harga pakan merupakan bagian dari peran Pemerintah untuk lakukan intervensi guna memastikan proses produksi tetap berjalan normal.
"Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan pakan nasional atas bentuk kepekaan mereka terhadap kondisi ekonomi para pembudidaya. Kami tahu ini sulit, tapi tentu kami berharap berbagai stimulus ekonomi untuk sektor industri termasuk pakan ini dapat meringankan beban cash flow perusahaan," ujar Slamet.
Ia mengatakan bahwa di masa darurat yang dibutuhkan adalah kerja sama. Perusahaan pakan dan pembudidaya ini ada dalam satu ekosistem bisnis, jadi sepatutnya saling memahami kondisi agar keduanya tetap berjalan.
"Kami KKP dan Dinas Kelautan dan Perikanan juga akan bersama-sama melakukan pemantauan harga di lapangan melalui tim yang sudah dibentuk," tegas Slamet.
Permintaan itu pun diamini dan mayoritas perusahaan pakan nasional sepakat tidak naik harga pakan ikan tersebut. Terkait implementasi hasil kesepakatan KKP dengan industri pakan nasional di lapangan, staf Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Tsaqif Inayah mengatakan bahwa saat ini harga pakan ikan di Jawa Timur secara umum batal naik, bahkan perusahaan yang semula terlebih dahulu menaikkan harga pakan sebelum tanggal 1 April telah mengembalikan ke harga semula.
"Setelah tanggal 20 April kemaren ada harga pakan di beberapa kabupaten yang turun. Tapi ada juga yang masih tetap. Namun yang masih memberlakukan harga lama ini karena memang stock lama di agen masih ada dan mereka beli dengan harga lama. Tapi secara umum harga pakan tidak jadi naik dan yang terlanjur menaikkan, mereka berinisiatif untuk menurunkan harga sesuai arahan dari Menteri Kelautan dan Perikanan," ungkap Tsaqif dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/5/2020).
Pembatalan kenaikan harga pakan ikan tersebut direspons positif dari para pembudidaya ikan. Mereka menilai dengan harga pakan yang stabil, beban biaya produksi dapat ditekan, sehingga masalah inefisiensi produksi bisa terpecahkan.
Bangun Adi Wahono, pembudidaya ikan di Kabupaten Tulungagung menyambut gembira upaya tersebut. Selama ini menurutnya harga pakan kerap menjadi masalah utama yang dihadapi dalam proses produksi mengingat lebih 70% komposisi biaya produksi adalah dari pakan.
"Kami menyambut baik harga pakan tidak jadi naik, melalui upaya ini kami berharap biaya produksi minimal dapat ditekan, dengan begitu nilai tambah masih bisa dirasakan. Utamanya dimasa pandemik COVID-19 produksi kami bisa bertahan," ungkapnya.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan bahwa KKP akan selalu hadir dalam memberikan solusi terutama dimasa kedaruratan seperti saat ini. Pembatalan kenaikan harga pakan merupakan bagian dari peran Pemerintah untuk lakukan intervensi guna memastikan proses produksi tetap berjalan normal.
"Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan pakan nasional atas bentuk kepekaan mereka terhadap kondisi ekonomi para pembudidaya. Kami tahu ini sulit, tapi tentu kami berharap berbagai stimulus ekonomi untuk sektor industri termasuk pakan ini dapat meringankan beban cash flow perusahaan," ujar Slamet.
Ia mengatakan bahwa di masa darurat yang dibutuhkan adalah kerja sama. Perusahaan pakan dan pembudidaya ini ada dalam satu ekosistem bisnis, jadi sepatutnya saling memahami kondisi agar keduanya tetap berjalan.
"Kami KKP dan Dinas Kelautan dan Perikanan juga akan bersama-sama melakukan pemantauan harga di lapangan melalui tim yang sudah dibentuk," tegas Slamet.
(fai)
tulis komentar anda