Kacuk Sumarto dan Irwan Pimpin RSI, Siap Jadi Mitra Pemerintah
Rabu, 20 November 2024 - 09:29 WIB
JAKARTA - Rumah Sawit Indonesia (RSI), organisasi multistakeholder industri hulu-hilir kelapa sawit nasional, telah melaksanakan Kongres I yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (19/11/2024). Dalam kongres tersebut, Kacuk Sumarto dari Paya Pinang Group dan Irwan Perangin Angin dari PTPN terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum dan Ketua I RSI untuk periode kepengurusan 2024-2027.
"Kongres menugaskan kami berdua menyusun kepengurusan setidaknya sekretaris dan bendahara sebagai bagian dari badan pengurus dan juga nanti ada beberapa pihak yang akan kita tempatkan sebagai badan pengawas. Ini merupakan tuntutan regulasi dari peraturan perundangan yang berlaku," kata Kacuk Sumarto sesaat setelah kongres.
Setidaknya dua bulan ke depan, dirinya bersama Irwan Perangin Angin, akan menyelenggarakan rapat tahunan untuk mengesahkan susunan badan pengurus secara lengkap dan mengesahkan program kerja tahun 2025. “Semoga rapat kerja tersebut bisa kami laksanakan pada Desember 2024, atau setidaknya awal 2025,” ujar Kacuk.
Menurut Kacuk, RSI ini merupakan kumpulan dari berbagai pihak yang berjuang untuk kejayaan sawit Indonesia sepanjang masa. Kumpulan berbagai pihak tersebut yakni para pelaku sawit dari hulu hingga hilir, yang terdiri dari produsen benih, produsen pupuk, pekebun dan pabrik kelapa sawit (PKS), dan pelaku sawit hilir. “Inilah anggota RSI,” kata Kacuk.
Kata Kacuk, RSI memiliki beberapa mitra strategis. Mitra strategis tersebut nantinya akan membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi anggota RSI maupun persoalan-persoalan yang dihadapi negeri ini khususnya yang menyangkut komoditi sawit.
Ada 17 mitra strategis di antaranya terkait dengan pemetaan, pendampingan di dalam peremajaan sawit rakyat (PSR), penguasaan riset dan engineering, mitra strategis terkait dengan penyelesaian masalah hukum, mitra yang terkait dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, mitra strategis terkait dengan regenerative agriculture, mitra strategis terkait dengan emisi karbon, mitra strategis yang terkait untuk mengawal kepastian hukum.
“Ke depan RSI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyukseskan kedaulatan pangan, kedaulatan energi sekaligus kedaulatan ekonomi melalui perkebunan sawit untuk menuju Indonesia Emas 2045,” kata Kacuk.
"Kongres menugaskan kami berdua menyusun kepengurusan setidaknya sekretaris dan bendahara sebagai bagian dari badan pengurus dan juga nanti ada beberapa pihak yang akan kita tempatkan sebagai badan pengawas. Ini merupakan tuntutan regulasi dari peraturan perundangan yang berlaku," kata Kacuk Sumarto sesaat setelah kongres.
Setidaknya dua bulan ke depan, dirinya bersama Irwan Perangin Angin, akan menyelenggarakan rapat tahunan untuk mengesahkan susunan badan pengurus secara lengkap dan mengesahkan program kerja tahun 2025. “Semoga rapat kerja tersebut bisa kami laksanakan pada Desember 2024, atau setidaknya awal 2025,” ujar Kacuk.
Menurut Kacuk, RSI ini merupakan kumpulan dari berbagai pihak yang berjuang untuk kejayaan sawit Indonesia sepanjang masa. Kumpulan berbagai pihak tersebut yakni para pelaku sawit dari hulu hingga hilir, yang terdiri dari produsen benih, produsen pupuk, pekebun dan pabrik kelapa sawit (PKS), dan pelaku sawit hilir. “Inilah anggota RSI,” kata Kacuk.
Kata Kacuk, RSI memiliki beberapa mitra strategis. Mitra strategis tersebut nantinya akan membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi anggota RSI maupun persoalan-persoalan yang dihadapi negeri ini khususnya yang menyangkut komoditi sawit.
Ada 17 mitra strategis di antaranya terkait dengan pemetaan, pendampingan di dalam peremajaan sawit rakyat (PSR), penguasaan riset dan engineering, mitra strategis terkait dengan penyelesaian masalah hukum, mitra yang terkait dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, mitra strategis terkait dengan regenerative agriculture, mitra strategis terkait dengan emisi karbon, mitra strategis yang terkait untuk mengawal kepastian hukum.
“Ke depan RSI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyukseskan kedaulatan pangan, kedaulatan energi sekaligus kedaulatan ekonomi melalui perkebunan sawit untuk menuju Indonesia Emas 2045,” kata Kacuk.
Lihat Juga :
tulis komentar anda