PGN Optimalkan Pemanfaatan LNG Domestik di Masa Transisi Energi
Senin, 25 November 2024 - 09:38 WIB
JAKARTA - PT PGN Tbk mengupayakan pemenuhan pasokan gas bumi sesuai dengan kebutuhan seluruh pelanggan. Hal itu juga sejalan dengan konsumsi energi yang masih ditopang oleh gas bumi di masa transisi menuju penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan mendukung target net zero emission (NZE) 2060.
Konsumsi energi di masa transisi juga disertai oleh pemanfaatan gas bumi yang bersumber dari Liquefied Natural Gas (LNG). Puncak pemanfaatan gas bumi di negara berkembang, termasuk Indonesia, diperkirakan terjadi pada tahun 2040-an. Sebagian besar diperkirakan dipenuhi melalui LNG. Di sisi lain, produksi gas juga meningkat sesuai dengan penemuan mayoritas proyek gas di Indonesia.
"Pertumbuhan pemanfaatan gas bumi akan didukung oleh optimalisasi pasokan gas baik langsung dari sumur produksi maupun melalui moda LNG dalam rangka meningkatkan ketersediaan gas bumi," jelas Direktur Komersial Ratih Esti Prihatini, Senin (25/11/2024).
Berdasarkan data kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tren pemanfaatan gas bumi untuk ekspor menurun sejak tahun 2012. Pada pertengahan tahun 2024, kurang lebih 60% gas dimanfaatkan secara domestik. Tercatat, kebutuhan yang paling besar adalah kalangan industri dengan rata-rata pemakaian gas sebesar 1.592 BBTUD pada rentang waktu 2020-2024. Kebutuhan listrik pun sudah dialihkan pemenuhan gasnya menggunakan LNG.
"PGN sebagai badan usaha pemanfaatan gas bumi nasional di Indonesia, mengambil peran dalam kondisi tersebut khususnya dalam menyediakan LNG untuk keperluan domestik," kata Ratih.
Penyediaan LNG ini menurutnya juga bagian dari upaya adaptasi PGN terhadap dinamika lingkungan bisnis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ratih mengatakan, pemanfaatan LNG domestik merupakan peluang sekaligus tantangan bagi PGN.
Namun, untuk memanfaatkan peluang tersebut PGN menghadapi tantangan natural decline gas pipa eksiting. Keadaan tersebut, kata dia, memerlukan dukungan dari pasokan baru yang handal. "Menjadi hal menantang bagi PGN agar mampu menyediakan LNG dan meraih potensi supply LNG domestik yang besar, seperti dari Bontang, Tangguh dan Donggi-Senoro," tuturnya.
Ratih juga menyinggung potensi dari Lapangan Andaman yang lokasinya dekat dengan fasilitas LNG Arun yang akan difungsikan PGN untuk regasifikasi LNG. Saat ini, PGN mengoptimalkan pemanfaatkan fasilitas LNG yang ada di FSRU Lampung dan FSRU Jawa Barat.
Konsumsi energi di masa transisi juga disertai oleh pemanfaatan gas bumi yang bersumber dari Liquefied Natural Gas (LNG). Puncak pemanfaatan gas bumi di negara berkembang, termasuk Indonesia, diperkirakan terjadi pada tahun 2040-an. Sebagian besar diperkirakan dipenuhi melalui LNG. Di sisi lain, produksi gas juga meningkat sesuai dengan penemuan mayoritas proyek gas di Indonesia.
"Pertumbuhan pemanfaatan gas bumi akan didukung oleh optimalisasi pasokan gas baik langsung dari sumur produksi maupun melalui moda LNG dalam rangka meningkatkan ketersediaan gas bumi," jelas Direktur Komersial Ratih Esti Prihatini, Senin (25/11/2024).
Berdasarkan data kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tren pemanfaatan gas bumi untuk ekspor menurun sejak tahun 2012. Pada pertengahan tahun 2024, kurang lebih 60% gas dimanfaatkan secara domestik. Tercatat, kebutuhan yang paling besar adalah kalangan industri dengan rata-rata pemakaian gas sebesar 1.592 BBTUD pada rentang waktu 2020-2024. Kebutuhan listrik pun sudah dialihkan pemenuhan gasnya menggunakan LNG.
"PGN sebagai badan usaha pemanfaatan gas bumi nasional di Indonesia, mengambil peran dalam kondisi tersebut khususnya dalam menyediakan LNG untuk keperluan domestik," kata Ratih.
Penyediaan LNG ini menurutnya juga bagian dari upaya adaptasi PGN terhadap dinamika lingkungan bisnis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ratih mengatakan, pemanfaatan LNG domestik merupakan peluang sekaligus tantangan bagi PGN.
Namun, untuk memanfaatkan peluang tersebut PGN menghadapi tantangan natural decline gas pipa eksiting. Keadaan tersebut, kata dia, memerlukan dukungan dari pasokan baru yang handal. "Menjadi hal menantang bagi PGN agar mampu menyediakan LNG dan meraih potensi supply LNG domestik yang besar, seperti dari Bontang, Tangguh dan Donggi-Senoro," tuturnya.
Ratih juga menyinggung potensi dari Lapangan Andaman yang lokasinya dekat dengan fasilitas LNG Arun yang akan difungsikan PGN untuk regasifikasi LNG. Saat ini, PGN mengoptimalkan pemanfaatkan fasilitas LNG yang ada di FSRU Lampung dan FSRU Jawa Barat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda