Tol IKN Dilengkapi Terowongan Satwa, Bisa Dilintasi Beruang Madu
Selasa, 03 Desember 2024 - 10:35 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti mengatakan jalan Tol Akses Ibu Kota Nusantara ( IKN ) Seksi 2B Segmen Kariangu-Simpang Tempadung dilengkapi terowongan/perlintasan satwa.
Pembangunan perlintasan satwa ini sejalan dengan prinsip pembanguan infrastruktir IKN yang ramah lingkungan dan keberlanjutan. Harapannya, pembangunan terowongan satwa ini bisa menjamin keberlangsungan hidup satwa liar di Kalimantan Timur.
"Ini bagus sebagai upaya pelestarian dan menjaga ekosistem yang berkelanjutan. Saya mau tekankan keamannya ya, bahan jembatannya," kata dia dalam keterangan resmi, Senin (2/12/2024).
Perlintasan satwa pada Tol Akses IKN berbahan baku Corrugated Steel Plate atau pelat baja yang memiliki bentuk bergelombang. Terdapat 4 titik terowongan perlintasan satwa di sepanjang Tol Akses IKN untuk pergerakan hewan liar seperti beruang madu.
Terowongan perlintasan dibangun dengan bentang panjang 80,77 meter, lebar 25,12 meter, dan tinggi 12,74 meter dengan tanaman hijau agar menyerupai habitat aslinya.
Pembangunan Jalan Tol Akses IKN saat ini sudah berjalan terdapat tiga seksi utama, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
Pada kesempatan tersebut, Wamen Diana juga meninjau progres pembangunan Jembatan Dirgahayu yang berada di Tol IKN Seksi 5A. Secara filosofi, desain Jembatan Dirgahayu menggambarkan tujuan Kemerdekaan Indonesia, salah satunya memajukan kesejahteraan umum.
Jembatan Dirgahayu memiliki panjang 340 meter terdiri dari bentang utama 260 meter dan bentang pendekat masing-masing sisi 40 meter. Struktur jembatan berupa box baja degan beton bertulang dan girder deck box girder prategang. Ditargetkan pembangunan Jembatan Dirgahayu selesai Desember 2024.
Pembangunan perlintasan satwa ini sejalan dengan prinsip pembanguan infrastruktir IKN yang ramah lingkungan dan keberlanjutan. Harapannya, pembangunan terowongan satwa ini bisa menjamin keberlangsungan hidup satwa liar di Kalimantan Timur.
"Ini bagus sebagai upaya pelestarian dan menjaga ekosistem yang berkelanjutan. Saya mau tekankan keamannya ya, bahan jembatannya," kata dia dalam keterangan resmi, Senin (2/12/2024).
Perlintasan satwa pada Tol Akses IKN berbahan baku Corrugated Steel Plate atau pelat baja yang memiliki bentuk bergelombang. Terdapat 4 titik terowongan perlintasan satwa di sepanjang Tol Akses IKN untuk pergerakan hewan liar seperti beruang madu.
Terowongan perlintasan dibangun dengan bentang panjang 80,77 meter, lebar 25,12 meter, dan tinggi 12,74 meter dengan tanaman hijau agar menyerupai habitat aslinya.
Pembangunan Jalan Tol Akses IKN saat ini sudah berjalan terdapat tiga seksi utama, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
Pada kesempatan tersebut, Wamen Diana juga meninjau progres pembangunan Jembatan Dirgahayu yang berada di Tol IKN Seksi 5A. Secara filosofi, desain Jembatan Dirgahayu menggambarkan tujuan Kemerdekaan Indonesia, salah satunya memajukan kesejahteraan umum.
Jembatan Dirgahayu memiliki panjang 340 meter terdiri dari bentang utama 260 meter dan bentang pendekat masing-masing sisi 40 meter. Struktur jembatan berupa box baja degan beton bertulang dan girder deck box girder prategang. Ditargetkan pembangunan Jembatan Dirgahayu selesai Desember 2024.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda