Balas Dendam China ke UE Berlanjut, Penyelidikan Anti-Dumping Diperpanjang 3 Bulan
Kamis, 26 Desember 2024 - 09:55 WIB
BEIJING - Kementerian Perdagangan China mengatakan, bahwa pihaknya akan memperpanjang penyelidikan anti-dumping terhadap brendi yang berasal dari Uni Eropa (UE) selama tiga bulan. Berdasarkan keputusan sebelumnya, penyelidikan anti-dumping brendi bakal berakhir tahun ini.
Diluncurkan pada 5 Januari, penyelidikan anti-dumping akan selesai dalam setahun. Namun diperpanjang hingga 5 April, karena "kompleksitas" penyelidikan, seperti disampaikan kementerian dalam sebuah pernyataan singkat, tanpa menjelaskan secara rinci.
Kementerian sebelumnya mengatakan, penyelidikan dapat diperpanjang enam bulan dalam kondisi khusus. Temuan awal dari penyelidikan telah menunjukkan brendi Uni Eropa mengancam beberapa sektor di China, kata kementerian.
Hasil dari temuan awal tersebut pada bulan Oktober, diberlakukan tarif sementara pada impor brendi Uni Eropa, hingga berdampak terhadap merek-merek Prancis termasuk Hennessy dan Remy Martin.
Kebijakan antidumping sementara terhadap salah satu komoditas minuman beralkohol Uni Eropa diungkap beberapa hari setelah Uni Eropa memutuskan menaikkan tarif bea masuk impor mobil listrik China.
Kini lanjutan dari Penyelidikan Anti-Dumping diyakini juga sebagai respons atas dukungan Prancis terhadap tarif Uni Eropa pada kendaraan listrik buatan China. Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya, menyebutkan penyelidikan itu sebagai "murni sebagai pembalasan".
China mengharuskan importir untuk membayar uang jaminan hampir 40% jika mereka ingin mengimpor brendi dari Eropa, sehingga biaya mengirim brendi dari Uni Eropa menjadi jauh lebih mahal.
Kementerian perdagangan Prancis sebelumnya menyebut apa yang diterapkan China sebagai tindakan yang "tidak dapat dipahami", dan telah melanggar perdagangan bebas.
Bulan lalu, Komisi Uni Eropa mengatakan secara resmi membawa langkah-langkah anti-dumping sementara China ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).Pengiriman brendi Prancis ke China pada tahun lalu mencapai USD1,7 miliar dan menyumbang 99% dari impor minuman beralkohol negara itu.
Diluncurkan pada 5 Januari, penyelidikan anti-dumping akan selesai dalam setahun. Namun diperpanjang hingga 5 April, karena "kompleksitas" penyelidikan, seperti disampaikan kementerian dalam sebuah pernyataan singkat, tanpa menjelaskan secara rinci.
Kementerian sebelumnya mengatakan, penyelidikan dapat diperpanjang enam bulan dalam kondisi khusus. Temuan awal dari penyelidikan telah menunjukkan brendi Uni Eropa mengancam beberapa sektor di China, kata kementerian.
Hasil dari temuan awal tersebut pada bulan Oktober, diberlakukan tarif sementara pada impor brendi Uni Eropa, hingga berdampak terhadap merek-merek Prancis termasuk Hennessy dan Remy Martin.
Kebijakan antidumping sementara terhadap salah satu komoditas minuman beralkohol Uni Eropa diungkap beberapa hari setelah Uni Eropa memutuskan menaikkan tarif bea masuk impor mobil listrik China.
Kini lanjutan dari Penyelidikan Anti-Dumping diyakini juga sebagai respons atas dukungan Prancis terhadap tarif Uni Eropa pada kendaraan listrik buatan China. Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya, menyebutkan penyelidikan itu sebagai "murni sebagai pembalasan".
China mengharuskan importir untuk membayar uang jaminan hampir 40% jika mereka ingin mengimpor brendi dari Eropa, sehingga biaya mengirim brendi dari Uni Eropa menjadi jauh lebih mahal.
Kementerian perdagangan Prancis sebelumnya menyebut apa yang diterapkan China sebagai tindakan yang "tidak dapat dipahami", dan telah melanggar perdagangan bebas.
Bulan lalu, Komisi Uni Eropa mengatakan secara resmi membawa langkah-langkah anti-dumping sementara China ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).Pengiriman brendi Prancis ke China pada tahun lalu mencapai USD1,7 miliar dan menyumbang 99% dari impor minuman beralkohol negara itu.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda