Jangan Lupakan Nelayan dan Petani sebagai Basis Pemulihan Ekonomi Rakyat
Selasa, 01 September 2020 - 19:41 WIB
SEMARANG - Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 di Pantai Tambak Mulyo atau Tambak Lorok, Semarang. Acara peringatan kemerdekaan ini diisi dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Permodalan Nelayan dan Usaha Perikanan antara PTI dengan Koperasi Nelayan ‘Layar Maju Bersama’.
Acara ini juga dihadiri dan difasilitasi KNTI (Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia) diwakili Ketua Harian DPP KNTI, Dani Setiawan. Dalam sambutannya, Dani Setiawan menyatakan, bahwa ini adalah kelanjutan program PTI untuk membantu nelayan-nelayan tradisional di Indonesia, setelah pembagian bantuan sembako PTI yang dikoordinasikan oleh KNTI.
(Baca Juga: Nelayan Jangan Takut Ikan Tak Terserap, Ada Pasar Laut dan Sistem Resi Gudang Ikan )
Upaya kelanjutan PTI untuk membantu permodalan nelayan tradisional melalui Koperasi Nelayan adalah langkah nyata PTI dalam membantu perekonomian nelayan di wilayah-wilayah pesisiran.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum I PTI, Dede Radinal mengungkapkan, bahwa pemberian pinjaman modal nelayan dan usaha perikanan ini adalah tahap pertama dalam program PTI untuk nelayan. Dana pinjaman ini adalah dana pinjaman bergulir yang akan dikelola Koperasi Layar Maju Bersama. Apabila dana ini dapat efektif membantu para nelayan, maka kami akan menambah kembali jumlah dana dukungan ini.
“PTI tidak hanya menyiapkan dana pinjaman ini, selanjutnya kami akan memberikan bantuan lain seperti pelatihan pengolahan hasil tangkapan ikan, bahkan pembangunan Solar Dome, bangunan bersuhu panas untuk pengeringan ikan. Bapak dan Ibu nelayan seperti lautan, dan kami menjadi anginnya. Kita menciptakan gelombang bersama-sama. Laut kadang pasang, kadang surut, tetapi selalu menjadi sumber kehidupan kita," ungkap Dede.
Di tempat terpisah, Ketua Umum PTI, Myra Winarko menyebutkan, bahwa Perempuan Tangguh Indonesia merupakan gerakan massif perempuan dalam membantu pemerintah mengatasi dampak COVID 19. “Kami telah melakukan berbagai fase, dari mulai membagikan sembako, membangun dapur-dapur umum, menssupport APD bagi tenaga medis di ratusan rumah sakit dan puskesmas, hingga membangun kerjasama dengan UKM-UKM," papar Myra.
"Sekarang, kita ada pada fase pemulihan ekonomi, dan kami memiliki program untuk pemulihan ekonomi pada kelompok masyarakat paling rentan seperti penyandang cacat, nelayan, dan petani. Dana yang digalang tidak diberikan untuk keperluan konsumtif, tetapi diupayakan untuk memulai kembali usaha-usaha yang bisa sustainable," sambungnya.
(Baca Juga: Dapat Tambahan Fulus dari Kemenkeu, KKP Siap Kucurkan Rp474,9 M untuk Nelayan )
Acara ini juga dihadiri dan difasilitasi KNTI (Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia) diwakili Ketua Harian DPP KNTI, Dani Setiawan. Dalam sambutannya, Dani Setiawan menyatakan, bahwa ini adalah kelanjutan program PTI untuk membantu nelayan-nelayan tradisional di Indonesia, setelah pembagian bantuan sembako PTI yang dikoordinasikan oleh KNTI.
(Baca Juga: Nelayan Jangan Takut Ikan Tak Terserap, Ada Pasar Laut dan Sistem Resi Gudang Ikan )
Upaya kelanjutan PTI untuk membantu permodalan nelayan tradisional melalui Koperasi Nelayan adalah langkah nyata PTI dalam membantu perekonomian nelayan di wilayah-wilayah pesisiran.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum I PTI, Dede Radinal mengungkapkan, bahwa pemberian pinjaman modal nelayan dan usaha perikanan ini adalah tahap pertama dalam program PTI untuk nelayan. Dana pinjaman ini adalah dana pinjaman bergulir yang akan dikelola Koperasi Layar Maju Bersama. Apabila dana ini dapat efektif membantu para nelayan, maka kami akan menambah kembali jumlah dana dukungan ini.
“PTI tidak hanya menyiapkan dana pinjaman ini, selanjutnya kami akan memberikan bantuan lain seperti pelatihan pengolahan hasil tangkapan ikan, bahkan pembangunan Solar Dome, bangunan bersuhu panas untuk pengeringan ikan. Bapak dan Ibu nelayan seperti lautan, dan kami menjadi anginnya. Kita menciptakan gelombang bersama-sama. Laut kadang pasang, kadang surut, tetapi selalu menjadi sumber kehidupan kita," ungkap Dede.
Di tempat terpisah, Ketua Umum PTI, Myra Winarko menyebutkan, bahwa Perempuan Tangguh Indonesia merupakan gerakan massif perempuan dalam membantu pemerintah mengatasi dampak COVID 19. “Kami telah melakukan berbagai fase, dari mulai membagikan sembako, membangun dapur-dapur umum, menssupport APD bagi tenaga medis di ratusan rumah sakit dan puskesmas, hingga membangun kerjasama dengan UKM-UKM," papar Myra.
"Sekarang, kita ada pada fase pemulihan ekonomi, dan kami memiliki program untuk pemulihan ekonomi pada kelompok masyarakat paling rentan seperti penyandang cacat, nelayan, dan petani. Dana yang digalang tidak diberikan untuk keperluan konsumtif, tetapi diupayakan untuk memulai kembali usaha-usaha yang bisa sustainable," sambungnya.
(Baca Juga: Dapat Tambahan Fulus dari Kemenkeu, KKP Siap Kucurkan Rp474,9 M untuk Nelayan )
tulis komentar anda