Benar-Benar Ambyaarrr, Setoran Dividen BUMN cuma 25% dari Target
Kamis, 03 September 2020 - 22:58 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui pandemi Covid-19 berdampak pada bisnis BUMN. Setidaknya, 90% dari seluruh jumlah BUMN mengalami penurunan kinerja tahun ini.
Imbas hal tersebut, deviden BUMN tahun ini diproyeksi hanya mencapai 25% dari target. "Tadinya kita bisa (setor) deviden Rp40 triliun, dengan kondisi 90% BUMN yang terpukul saat ini, tahun ini mungkin cuma 25%," kata Erick di Kompleks DPR, Kamis (3/9/2020). ( Baca juga:Menaker Buka-bukaan Soal BLT Karyawan Rp600 Ribu, dari Rekening Himbara hingga Swasta )
Erick bilang, pihaknya terus mengupayakan agar kinerja BUMN bisa lebih baik, kendati kondisi yang ada di lapangan memang seperti itu adanya. Bahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini hanya beberapa BUMN saja yang bisa tumbuh dan bertahan hidup.
"Kan hanya Telkom, dan yang lainnya (yang bisa tumbuh," ujarnya.
Sebelumnya, Erick juga pernah menegaskan bahwa adanya pandemi akan membuat pencapaian bisnis BUMN tak tercapai maksimal. Namun begitu, pihaknya tetap memasang target supaya kinerja BUMN tetap berada dalam koridor yang tepat. ( Baca juga:Kremlin: Tidak Ada Manfaatnya bagi Rusia Meracun Navalny )
"Suka tidak suka, sepertiga kekuatan Indonesia ada di BUMN. Ini problemnya. Kalau BUMN sakit, ke depan enggak bagus, karena kontribusi BUMN kepada pemerintah baik dari pajak, dividen, dan royalti, itu luar biasa besar, dan ini yang harus dijaga," ujarnya.
Imbas hal tersebut, deviden BUMN tahun ini diproyeksi hanya mencapai 25% dari target. "Tadinya kita bisa (setor) deviden Rp40 triliun, dengan kondisi 90% BUMN yang terpukul saat ini, tahun ini mungkin cuma 25%," kata Erick di Kompleks DPR, Kamis (3/9/2020). ( Baca juga:Menaker Buka-bukaan Soal BLT Karyawan Rp600 Ribu, dari Rekening Himbara hingga Swasta )
Erick bilang, pihaknya terus mengupayakan agar kinerja BUMN bisa lebih baik, kendati kondisi yang ada di lapangan memang seperti itu adanya. Bahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini hanya beberapa BUMN saja yang bisa tumbuh dan bertahan hidup.
"Kan hanya Telkom, dan yang lainnya (yang bisa tumbuh," ujarnya.
Sebelumnya, Erick juga pernah menegaskan bahwa adanya pandemi akan membuat pencapaian bisnis BUMN tak tercapai maksimal. Namun begitu, pihaknya tetap memasang target supaya kinerja BUMN tetap berada dalam koridor yang tepat. ( Baca juga:Kremlin: Tidak Ada Manfaatnya bagi Rusia Meracun Navalny )
"Suka tidak suka, sepertiga kekuatan Indonesia ada di BUMN. Ini problemnya. Kalau BUMN sakit, ke depan enggak bagus, karena kontribusi BUMN kepada pemerintah baik dari pajak, dividen, dan royalti, itu luar biasa besar, dan ini yang harus dijaga," ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda