IHSG Akhir Pekan Ditutup Memerah di Level 5.239
Jum'at, 04 September 2020 - 17:09 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan harus berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/9/2020).
Indeks ditutup di level 5.239,85 atau turun 40,96 poin (0,78%) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.280,81. Secara nilai transaksi mencapai Rp7,42 triliun dengan volume 11,5 miliar saham.
Indeks bursa kawasan Asia juga didominasi suasana negatif. Terjadi penurunan indeks Strait Times 0,91%, indeks Hang Seng 1,25%, indeks Shanghai Komposit 0,87% dan indeks Nikkei naik 1,11%. (Baca: Saham Penopang Bursa Saham AS Rontok, Wall Street Anjlok )
Para saham top gainers hingga sore ini antara lain Kimia Farma (KAEF) yang naik 6,42% dengan harga per saham Rp3.150. Saham Indofarma (INAF) naik 4,93% dengan harga per saham Rp3.190. Kemudian, saham Unilever (UNVR) juga naik 2,75% dengan harga per saham Rp8.400.
Adapun top losers sore ini antara lain, saham Astra International (ASII) dengan penurunan 2,42% dengan harga per saham Rp5.050. Saham Bank BNI (BBNI) juga turun 2,34 persen dengan harga per saham Rp5.225. Kemudian, saham Bank BCA (BBCA) juga turun 1,85 persen dengan harga per saham Rp31.900. (Baca juga: Awal September, Rp2,56 Triliun Modal Asing Kabur dari Indonesia )
Analis pasar modal dari Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan hingga akhir tahun para investor bisa memperhatikan sektor perkebunan khususnya CPO. Menurut dia, sektor CPO memiliki sentimen positif karena negara Malaysia melarang WNI untuk masuk ke negaranya akibat pandemi.
"Justru itu menjadi sentimen positif karena Malaysia akan butuh pasokan CPO dari Indonesia. Emiten AALI bisa menjadi satu pilihan yang harus diperhatikan investor hingga akhir tahun," ujar Mino dalam sesi penutupan perdagangan di IDX Channel hari ini.
Indeks ditutup di level 5.239,85 atau turun 40,96 poin (0,78%) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.280,81. Secara nilai transaksi mencapai Rp7,42 triliun dengan volume 11,5 miliar saham.
Indeks bursa kawasan Asia juga didominasi suasana negatif. Terjadi penurunan indeks Strait Times 0,91%, indeks Hang Seng 1,25%, indeks Shanghai Komposit 0,87% dan indeks Nikkei naik 1,11%. (Baca: Saham Penopang Bursa Saham AS Rontok, Wall Street Anjlok )
Para saham top gainers hingga sore ini antara lain Kimia Farma (KAEF) yang naik 6,42% dengan harga per saham Rp3.150. Saham Indofarma (INAF) naik 4,93% dengan harga per saham Rp3.190. Kemudian, saham Unilever (UNVR) juga naik 2,75% dengan harga per saham Rp8.400.
Adapun top losers sore ini antara lain, saham Astra International (ASII) dengan penurunan 2,42% dengan harga per saham Rp5.050. Saham Bank BNI (BBNI) juga turun 2,34 persen dengan harga per saham Rp5.225. Kemudian, saham Bank BCA (BBCA) juga turun 1,85 persen dengan harga per saham Rp31.900. (Baca juga: Awal September, Rp2,56 Triliun Modal Asing Kabur dari Indonesia )
Analis pasar modal dari Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan hingga akhir tahun para investor bisa memperhatikan sektor perkebunan khususnya CPO. Menurut dia, sektor CPO memiliki sentimen positif karena negara Malaysia melarang WNI untuk masuk ke negaranya akibat pandemi.
"Justru itu menjadi sentimen positif karena Malaysia akan butuh pasokan CPO dari Indonesia. Emiten AALI bisa menjadi satu pilihan yang harus diperhatikan investor hingga akhir tahun," ujar Mino dalam sesi penutupan perdagangan di IDX Channel hari ini.
(ind)
tulis komentar anda