Tak Henti-Henti, Menteri Teten Terus 'Sanjung' UMKM
Minggu, 06 September 2020 - 20:00 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan kekuatan ekonomi nasional tergantung pada ekonomi domestik. Hal itu, terkait dengan ketersediaan pangan, lapangan pekerjaan, dan kesehatan.
"Kekuatan ekonomi Indonesia sangat tergantung pada kekuatan ekonomi domestik. Terutama yang bisa menjawab tiga hal, yaitu penyediaan pangan, lapangan kerja, dan kesehatan. Semua kriteria itu ada di sektor usaha mikro kecil dan menengah,” ujar Teten saat menyerahkan dana bergulir LPDB-KUMKM kepada KSP Ema Duta Mandiri, di Denpasar, Bali, Minggu (6/9/2020).
Dalam kesempatan itu, dia bahkan mengutarakan, situasi berat akibat pandemi Covid-19 masih akan berlangsung relatif lama. Untuk itu, menurut Teten, pelaku usaha dan masyarakat perlu mempersiapkan diri untuk menghadapinya, mulai dari perencanaan usaha, perencanaan konsumsi, hingga recovery berjalan. ( Baca juga:Masih Banyak Aral bagi Indeks untuk Mengepal di Pekan Depan )
"Hitungan kami, situasi berat ini masih akan kita hadapi dalam rentang satu hingga dua tahun mendatang sampai betul-betul pulih. Karena itu perencanaan usaha dan perencanaan konsumsi harus dihitung betul oleh pelaku usaha dan masyarakat. Koperasi harus lakukan bimbingan untuk menghadapi ini dengan perencanaan matang, spirit tinggi," kata dia. ( Baca juga:Ayah Messi Sebenarnya Tokoh Kisruh La Pulga di Barcelona )
Dalam penyusunan program pemulihan ekonomi nasional (PEN), pemerintah sangat mendorong UMKM untuk dapat bertahan dan melakukan adaptasi usaha, agar ekonomi nasional tetap berjalan. Dia optimistis, kekuatan UMKM dapat mewujudkan hal tersebut.
"Pemerintah melalui PEN sangat mendorong UMKM agar bisa bertahan dan beradaptasi. Jika dikombinasikan dengan pembiayaan murah, dengan bansos, penjaminan kredit, dan resi gudang, maka pemulihan bisa segera diwujudkan,” ujarnya.
"Kekuatan ekonomi Indonesia sangat tergantung pada kekuatan ekonomi domestik. Terutama yang bisa menjawab tiga hal, yaitu penyediaan pangan, lapangan kerja, dan kesehatan. Semua kriteria itu ada di sektor usaha mikro kecil dan menengah,” ujar Teten saat menyerahkan dana bergulir LPDB-KUMKM kepada KSP Ema Duta Mandiri, di Denpasar, Bali, Minggu (6/9/2020).
Dalam kesempatan itu, dia bahkan mengutarakan, situasi berat akibat pandemi Covid-19 masih akan berlangsung relatif lama. Untuk itu, menurut Teten, pelaku usaha dan masyarakat perlu mempersiapkan diri untuk menghadapinya, mulai dari perencanaan usaha, perencanaan konsumsi, hingga recovery berjalan. ( Baca juga:Masih Banyak Aral bagi Indeks untuk Mengepal di Pekan Depan )
"Hitungan kami, situasi berat ini masih akan kita hadapi dalam rentang satu hingga dua tahun mendatang sampai betul-betul pulih. Karena itu perencanaan usaha dan perencanaan konsumsi harus dihitung betul oleh pelaku usaha dan masyarakat. Koperasi harus lakukan bimbingan untuk menghadapi ini dengan perencanaan matang, spirit tinggi," kata dia. ( Baca juga:Ayah Messi Sebenarnya Tokoh Kisruh La Pulga di Barcelona )
Dalam penyusunan program pemulihan ekonomi nasional (PEN), pemerintah sangat mendorong UMKM untuk dapat bertahan dan melakukan adaptasi usaha, agar ekonomi nasional tetap berjalan. Dia optimistis, kekuatan UMKM dapat mewujudkan hal tersebut.
"Pemerintah melalui PEN sangat mendorong UMKM agar bisa bertahan dan beradaptasi. Jika dikombinasikan dengan pembiayaan murah, dengan bansos, penjaminan kredit, dan resi gudang, maka pemulihan bisa segera diwujudkan,” ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda