Genjot Ekspor Komoditas Tanaman Pangan, Kementan Perkuat Kemitraan Eksportir
Kamis, 10 September 2020 - 23:40 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berusaha untuk menggenjot ekspor, dengan mensinergikan hulu dengan hilir salah satunya melalui pengembangan korporasi berbasis komoditi tanaman pangan. Hal ini lantaran nilai ekspor komoditas tanaman pangan Indonesia terus meningkat, meski di tengah pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).
Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan), peningkatan komoditas tanaman pangan sebesar 14%. Peluang ekspor komoditas tanaman pangan Indonesia masih sangat besar, beberapa Negara di Eropa, Afrika dan Asia Tenggara telah mengkonfirmasi permintaan produk tanaman pangan Indonesia seperti beras premium, beras organik, jagung, ubi jalar, kacang hijau, porang, dan lainnya.
(Baca Juga: Ekspor Produk Pertanian ke 7 Negara, Mentan: Semua Komoditas Lewati Karantina )
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi dalam rapat virtual koordinasi bersama para eksportir komoditas tanaman pangan beserta Instansi Pemerintah dan stake holder terkait lainnya di Jakarta 9 September 2020.
Suwandi mengatakan, dengan upaya penguatan ekspor melalui pengembangan korporasi maka program ini diharapkan akan dapat menjamin ketersediaan sarana produksi, permodalan, hingga jaminan pasar melalui peran serta eksportir,” sebutnya.
Ia berharap nantinya para eksportir dapat berposisi sebagai Off Taker bagi para produsen (Poktan/Gapoktan). Dalam konsep ini diharapkan adanya kemitraan antara Produsen, Eksportir dan Lembaga Permodalan (Perbankan).
Pada kesempatan yang tersebut, beberapa eksportir menyampaikan beberapa permasalahan terkait dengan kendala teknis di negara tujuan ekspor seperti persyaratan Food Safety, uji laboratorium terkait kandungan Mikrobiologi tertentu di produk beras yang diekspor, perlunya penggunaan teknologi Sinar Gamma untuk produk manga yang akan masuk ke Rusia dan sebagainya.
Pihak Perbankan (Bank BNI dan Bank Mandiri) yang juga hadir di tempat tersebut menyatakan siap mendukung program peningkatan ekspor komoditi tanaman pangan. Joko, dari Bank Mandiri menyatakan perlunya untuk membina eksportir yang sebelumnya hanya sebagai supplier untuk dapat naik kelas/dikembangkan menjadi Eksportir langsung (Direct Expoter). "Bank Mandiri siap memfasilitasi dari sisi pembiayaan," sebutnya.
(Baca Juga: Incar Pasar Global, Pandu Tani Buka 3 Kantor Perwakilan Luar Negeri )
Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan), peningkatan komoditas tanaman pangan sebesar 14%. Peluang ekspor komoditas tanaman pangan Indonesia masih sangat besar, beberapa Negara di Eropa, Afrika dan Asia Tenggara telah mengkonfirmasi permintaan produk tanaman pangan Indonesia seperti beras premium, beras organik, jagung, ubi jalar, kacang hijau, porang, dan lainnya.
(Baca Juga: Ekspor Produk Pertanian ke 7 Negara, Mentan: Semua Komoditas Lewati Karantina )
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi dalam rapat virtual koordinasi bersama para eksportir komoditas tanaman pangan beserta Instansi Pemerintah dan stake holder terkait lainnya di Jakarta 9 September 2020.
Suwandi mengatakan, dengan upaya penguatan ekspor melalui pengembangan korporasi maka program ini diharapkan akan dapat menjamin ketersediaan sarana produksi, permodalan, hingga jaminan pasar melalui peran serta eksportir,” sebutnya.
Ia berharap nantinya para eksportir dapat berposisi sebagai Off Taker bagi para produsen (Poktan/Gapoktan). Dalam konsep ini diharapkan adanya kemitraan antara Produsen, Eksportir dan Lembaga Permodalan (Perbankan).
Pada kesempatan yang tersebut, beberapa eksportir menyampaikan beberapa permasalahan terkait dengan kendala teknis di negara tujuan ekspor seperti persyaratan Food Safety, uji laboratorium terkait kandungan Mikrobiologi tertentu di produk beras yang diekspor, perlunya penggunaan teknologi Sinar Gamma untuk produk manga yang akan masuk ke Rusia dan sebagainya.
Pihak Perbankan (Bank BNI dan Bank Mandiri) yang juga hadir di tempat tersebut menyatakan siap mendukung program peningkatan ekspor komoditi tanaman pangan. Joko, dari Bank Mandiri menyatakan perlunya untuk membina eksportir yang sebelumnya hanya sebagai supplier untuk dapat naik kelas/dikembangkan menjadi Eksportir langsung (Direct Expoter). "Bank Mandiri siap memfasilitasi dari sisi pembiayaan," sebutnya.
(Baca Juga: Incar Pasar Global, Pandu Tani Buka 3 Kantor Perwakilan Luar Negeri )
Lihat Juga :
tulis komentar anda