Alamak, Vaksin Covid-19 Bakal Bikin Harga Emas Amblas
Jum'at, 18 September 2020 - 14:14 WIB
JAKARTA - Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas kedepannya akan semakin mengalami penurunan seiring dengan membaiknya ekonomi dunia. Perbaikan itu ditandai dengan menguatnya ekonomi Amerika Serikat serta akan tersedianya vaksin Covid-19 di beberapa negara.
"Para pelaku pasar melihat bahwa ekonomi di Amerika Serikat akan lebih baik kedepannya dibandingkan prediksi sebelumnya," katanya kepada SINDOnews, Jumat (18/9/2020). ( Baca juga:Corona Belum Minggat, Dana Darurat Kudu Siap Biar Tetap Sehat )
Ia menjelaskan, menguatnya ekonomi AS didukung oleh pernyataan The Fed, bank sentral Amerika Serikat, yang menginginkan inflasi di atas 2%. Kemudian, data pengangguran di AS juga semakin berkurang, ditambah membaiknya industri manufaktur di negeri Paman Sam tersebut.
"Ini menyebabkan indeks dolar semakin menguat," jelasnya.
Selain itu, vaksin Covid-19 akan tersedia di beberapa negara. Misalnya di AS yang dalam dua pekan kedepan akan tersedia. Sementara, di Rusia vaksin akan ada di bulan Oktober, sedangkan di China dan Eropa vaksin masuk tahap ke III.
"Ini artinya vaksin akan ada. Karena kunci mengatasi pandemi ini cuma satu, yaitu vaksin. Jika vaksin ada maka ekonomi di dunia akan berputar dan tumbuh membaik, " terangnya.
Dengan membaiknya ekonomi dunia maka pelaku pasar akan meninggalkan emas. Sebab, emas dinilai sudah tidak lagi menguntungkan untuk investasi. ( Baca juga:Hari Ini, PKB Gelar Doa Bersama dan Qunut Akbar untuk Dokter dan Nakes )
"Ekonomi dunia membaik, pelaku pasar lebih condong ke obligasi dan saham. Dengan begitu harga emas akan kembali ke level terendahnya dikisaran USD 1.795 per troy ounce atau Rp932.000 per gram," tandasnya.
Lihat Juga: Izin Penggunaan Rudal Jarak Jauh Jadi Warisan Perang bagi Trump, Berikut 4 Konsekuensinya
"Para pelaku pasar melihat bahwa ekonomi di Amerika Serikat akan lebih baik kedepannya dibandingkan prediksi sebelumnya," katanya kepada SINDOnews, Jumat (18/9/2020). ( Baca juga:Corona Belum Minggat, Dana Darurat Kudu Siap Biar Tetap Sehat )
Ia menjelaskan, menguatnya ekonomi AS didukung oleh pernyataan The Fed, bank sentral Amerika Serikat, yang menginginkan inflasi di atas 2%. Kemudian, data pengangguran di AS juga semakin berkurang, ditambah membaiknya industri manufaktur di negeri Paman Sam tersebut.
"Ini menyebabkan indeks dolar semakin menguat," jelasnya.
Selain itu, vaksin Covid-19 akan tersedia di beberapa negara. Misalnya di AS yang dalam dua pekan kedepan akan tersedia. Sementara, di Rusia vaksin akan ada di bulan Oktober, sedangkan di China dan Eropa vaksin masuk tahap ke III.
"Ini artinya vaksin akan ada. Karena kunci mengatasi pandemi ini cuma satu, yaitu vaksin. Jika vaksin ada maka ekonomi di dunia akan berputar dan tumbuh membaik, " terangnya.
Dengan membaiknya ekonomi dunia maka pelaku pasar akan meninggalkan emas. Sebab, emas dinilai sudah tidak lagi menguntungkan untuk investasi. ( Baca juga:Hari Ini, PKB Gelar Doa Bersama dan Qunut Akbar untuk Dokter dan Nakes )
"Ekonomi dunia membaik, pelaku pasar lebih condong ke obligasi dan saham. Dengan begitu harga emas akan kembali ke level terendahnya dikisaran USD 1.795 per troy ounce atau Rp932.000 per gram," tandasnya.
Lihat Juga: Izin Penggunaan Rudal Jarak Jauh Jadi Warisan Perang bagi Trump, Berikut 4 Konsekuensinya
(uka)
tulis komentar anda