Pacu Riset Rokok Elektronik Global, RELX Membuka Lab Biosains
Jum'at, 18 September 2020 - 19:40 WIB
Untuk memastikan keandalan dan kualitas produk RELX, RELX mendirikan laboratorium kimia dan fisik pada tahun 2018. Laboratorium tersebut disertifikasi oleh Layanan Akreditasi Nasional China untuk Penilaian Kesesuaian yang diakui secara internasional.
RELX memulai penelitian terobosannya pada studi toksikologi dan farmakologis pada produknya pada tahun 2019, dan lab biosains baru ini akan berfokus pada uji vivo dan in vitro, serta melakukan penilaian keamanan praklinis pada tahun 2020.
“Studi toksikologi dan farmakologi berfokus pada efek produk RELX. Misalnya, apakah produk ini mempengaruhi DNA atau kromosom, dan apa dampak jangka panjang bahan tersebut pada organ dan jaringan tubuh? Masih banyak penelitian yang harus dilakukan,” kata Kepala Lab RELX, Xingtao Jiang.
Xingtao Jiang juga mengumumkan lima temuan awal dari penelitian RELX sejauh ini. Di antaranya adalah bahwa menurut data, kadar zat berbahaya seperti benzena dan empat TSNA (N-nitrosoamines spesifik tembakau) yang dipaparkan oleh produk RELX masing-masing lebih rendah 99,1% dan 99,8% daripada yang ditemukan pada asap rokok konvensional.
RELX saat ini sedang melakukan proyek penelitian tentang topik yang berbeda dengan enam universitas termasuk Universitas Sun Yat-sen dan Shenzhen Institutes of Advanced Technology, Akademi Ilmu Pengetahuan China, dua rumah sakit dan sembilan lembaga penelitian ilmiah.
RELX memulai penelitian terobosannya pada studi toksikologi dan farmakologis pada produknya pada tahun 2019, dan lab biosains baru ini akan berfokus pada uji vivo dan in vitro, serta melakukan penilaian keamanan praklinis pada tahun 2020.
“Studi toksikologi dan farmakologi berfokus pada efek produk RELX. Misalnya, apakah produk ini mempengaruhi DNA atau kromosom, dan apa dampak jangka panjang bahan tersebut pada organ dan jaringan tubuh? Masih banyak penelitian yang harus dilakukan,” kata Kepala Lab RELX, Xingtao Jiang.
Xingtao Jiang juga mengumumkan lima temuan awal dari penelitian RELX sejauh ini. Di antaranya adalah bahwa menurut data, kadar zat berbahaya seperti benzena dan empat TSNA (N-nitrosoamines spesifik tembakau) yang dipaparkan oleh produk RELX masing-masing lebih rendah 99,1% dan 99,8% daripada yang ditemukan pada asap rokok konvensional.
RELX saat ini sedang melakukan proyek penelitian tentang topik yang berbeda dengan enam universitas termasuk Universitas Sun Yat-sen dan Shenzhen Institutes of Advanced Technology, Akademi Ilmu Pengetahuan China, dua rumah sakit dan sembilan lembaga penelitian ilmiah.
(akr)
tulis komentar anda