Kemenparekraf Ikutan Bikin UMKM Melek Digital, Targetnya 10 Juta Tahun Ini
Senin, 21 September 2020 - 16:15 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatit (Kemenparekraf) menargetkan sebanyak 10 juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ditergetkan terdaftar di e-commerce atau pasar daring. Saat ini, jumlah pebisnis UMKM di Indonesia tercatat sudah mencapat 60 juta.
"Sampai akhir tahun ada 10 juta UMKM yang sudah bertransformasi secara digital," kata Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/9/2020).
Dia menjelaskan dari total sebanyak 60 juta pelaku UMKM hanya baru 8 juta pebisnis UMKM yang baru melakukan transformasi digital atau eksis di pasar daring. "Sedangkan jumlah total dari UMKM sendiri lebih dari 60 juta, baru 8 juta yang eksis di e-commerce," ujarnya.
Dia berharap dengan semakin banyak pelaku UMKM yang melakukan transformasi digital dapat membuka peluang lapangan pekerjaan di Indonesia lebih banyak. "Kita berharap semakin banyak pelaku UMKM yang bisa masuk ke platform digital ini makin banyak ke peluang usaha," katanya.
Menurut dia, dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih melanda beberapa negara di berbagai belahan dunia, maka sebuah transformasi digital harus segera dilakukan oleh para pelaku usaha. Sebab, wabah itu mengharuskan setiap transaksi tidak dilakukan dengan cara tatap muka. "Artinya, sekarang kalau untuk berjualan tidak lagi bertransaksi secara fisik, pemasarannya bisa dilakukan melalui digital. Demikian transaksi bisa internet atau digital," katanya.
"Sampai akhir tahun ada 10 juta UMKM yang sudah bertransformasi secara digital," kata Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/9/2020).
Dia menjelaskan dari total sebanyak 60 juta pelaku UMKM hanya baru 8 juta pebisnis UMKM yang baru melakukan transformasi digital atau eksis di pasar daring. "Sedangkan jumlah total dari UMKM sendiri lebih dari 60 juta, baru 8 juta yang eksis di e-commerce," ujarnya.
Dia berharap dengan semakin banyak pelaku UMKM yang melakukan transformasi digital dapat membuka peluang lapangan pekerjaan di Indonesia lebih banyak. "Kita berharap semakin banyak pelaku UMKM yang bisa masuk ke platform digital ini makin banyak ke peluang usaha," katanya.
Menurut dia, dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih melanda beberapa negara di berbagai belahan dunia, maka sebuah transformasi digital harus segera dilakukan oleh para pelaku usaha. Sebab, wabah itu mengharuskan setiap transaksi tidak dilakukan dengan cara tatap muka. "Artinya, sekarang kalau untuk berjualan tidak lagi bertransaksi secara fisik, pemasarannya bisa dilakukan melalui digital. Demikian transaksi bisa internet atau digital," katanya.
(nng)
tulis komentar anda