Masih Ada Celah Bertahan dan Berinovasi di Sektor Logistik Masa Pandemi
Senin, 21 September 2020 - 23:41 WIB
JAKARTA - Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, sektor logistik saat ini harus menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan di tengah pandemi Covid-19. Kebutuhan tersebut dengan cara melakukan inovasi-inovasi yang memberikan nilai tambah tidak hanya bagi perusahaan logistik namun juga bagi pelanggannya.
(Baca Juga: Mendag Minta ke Anies PSBB DKI Tak Bikin Seret Arus Logistik )
“Sektor logistik saya kira masih bisa bertahan, cuma karena Pandemi Covid-19 ini maka semua sektor terjadi penurunan, termasuk sektor logistik. Kita bisa bertahan namun harus melakukan inovasi, misalnya menyesuaikan dengan kebutuhan digital dan sebagainya,” ujarnya di Jakarta dalam diskusi yang digelar GMNI, Senin (21/9/2020).
Dia menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air, sebagian kegiatan industri harus terhenti. Beberapa di antaranya sektor manufaktur, tekstil dan sejenisnya.
“Sektor ini terhenti karena pasokan bahan baku impor juga berhenti dan penjualan ekspor ke beberapa negara juga tertahan. Ini berdampak pada kegiatan logistik penunjang industri yang ikut terhenti meski ada kebijakan pengecualian,” ucapnya.
(Baca Juga: Bedah Pekerjaan Rumah Program Tol Laut, Pak Menhub Tolong Pikirkan Muatan Balik )
Adapun pengirim logistik dari customer-ke customer tidak ikut berdampak. “Ini artinya masih ada potensi untuk logistik domestik kita sendiri. Saya kira ada celah, tinggal inovasinya saja yang dibutuhkan,” ungkap dia.
Diramalkan olehnya kondisi seperti ini tidak akan berjalan singkat namun butuh waktu dan proses panjang untuk kembali pada situasi normal. “Saya kira kalau kita bertahan, optimislah bahwa ada potensi baru dari kebiasaan baru ini. Kuncinya ada diinovasi dan ini akan berjalan alami sampai menemukan bentuknya,” pungkas dia.
(Baca Juga: Mendag Minta ke Anies PSBB DKI Tak Bikin Seret Arus Logistik )
“Sektor logistik saya kira masih bisa bertahan, cuma karena Pandemi Covid-19 ini maka semua sektor terjadi penurunan, termasuk sektor logistik. Kita bisa bertahan namun harus melakukan inovasi, misalnya menyesuaikan dengan kebutuhan digital dan sebagainya,” ujarnya di Jakarta dalam diskusi yang digelar GMNI, Senin (21/9/2020).
Dia menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air, sebagian kegiatan industri harus terhenti. Beberapa di antaranya sektor manufaktur, tekstil dan sejenisnya.
“Sektor ini terhenti karena pasokan bahan baku impor juga berhenti dan penjualan ekspor ke beberapa negara juga tertahan. Ini berdampak pada kegiatan logistik penunjang industri yang ikut terhenti meski ada kebijakan pengecualian,” ucapnya.
(Baca Juga: Bedah Pekerjaan Rumah Program Tol Laut, Pak Menhub Tolong Pikirkan Muatan Balik )
Adapun pengirim logistik dari customer-ke customer tidak ikut berdampak. “Ini artinya masih ada potensi untuk logistik domestik kita sendiri. Saya kira ada celah, tinggal inovasinya saja yang dibutuhkan,” ungkap dia.
Diramalkan olehnya kondisi seperti ini tidak akan berjalan singkat namun butuh waktu dan proses panjang untuk kembali pada situasi normal. “Saya kira kalau kita bertahan, optimislah bahwa ada potensi baru dari kebiasaan baru ini. Kuncinya ada diinovasi dan ini akan berjalan alami sampai menemukan bentuknya,” pungkas dia.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda