Parah! Setelah Diprotes DPR Anggarannya Kemahalan dan Tak Berguna, KKP Hapus Proyek IFM
Selasa, 22 September 2020 - 13:49 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR , Sudin, memprotes sikap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang masih kukuh mencantumkan pembangunan ice flake machine(alat pembuat bongkahan es batu) di dalam rancangan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) KKP tahun 2021. Pembangunan ice flake terdapat dalam kegiatan prioritas nasional Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KKP.
Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar menjelaskan bahwa rencana pembangunan alat tersebut akan memakan biaya Rp3,7 miliar. Jumlahnya mencapai lima unit sehingga harga satu unitnya mencapai Rp740 juta. ( Baca juga: Bermodal Rp244 M, Tahun Depan Menteri Erick Kejar Setoran BUMN Rp413 T )
Namun, saat mendengar rencana itu disampaikan pihak KKP, Sudin langsung memprotesnya. Sebab, sebelumnya Komisi IV DPR telah meminta tidak ada pembangunan ice flake machine (IFM).
"Karena tidak ada gunanya itu. Kemarin sudah saya katakan loh, itu bertahan tidak lebih dari lima sampai enam jam dan langsung habis. Kecuali digunakan untuk di supermarket. Karena untuk membuat ice flake itu hanya butuh minus enam kok, ga sampai delapan," ujar Sudin dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR bersama KKP, Selasa (22/9/2020).
Sudin menambahkan, pembangunan ice flake machine yang membutuhkan anggaran sebesar Rp740 juta per unit menurutnya sangat mahal, karena harga mesin itu biasanya hanya Rp200 juta. Dia pun meminta jajaran KKP untuk merencanakan sesuatu dengan hati-hati, sebab anggaran KKP menggunakan uang dari rakyat.
"Tolong, hal-hal yang engga penting jangan. Ini untuk rakyat, jangan seolah-olah kalian ingin mencari proyek. Jujur saya katakan, sekali lagi saya tolong, tolong para dirjen eselon I diperhatikan eselon II, saya tidak mau sampai ini terjadi lagi," kata dia.
Dia juga menyinggung adanya beberapa proyek pabrik es balok yang telah dibuat KKP sebelumnya. Namun, dia menyebut KKP harus lebih teliti lagi dalam memilih tempat pembangunannya agar tepat sasaran.
"Contoh di pesisir barat ada pabrik es sampai hari ini ga jalan. kenapa? pabriknya ada, jalan masuknya enggak ada, alhamdulillah listriknya enggak ada. Sekian miliar dibangun kalau enggak ada listriknya untuk apa?" ucapnya. ( Baca juga:Ngobrol Bareng Gus Miftah, Anies Blakblakan soal PSBB hingga Serangan Buzzer )
Setelah mendengarkan protes dari Sudin, Antam pun berkoordinasi dengan jajarannya dan mengganti proyek pembangunan ice flake machine dengan kegiatan lain.
"Siap Pak Ketua, langsung dihapus (pembangunan ice flake machine), diganti dengan kegiatan pasar ikan bersih," ucap Antam.
Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar menjelaskan bahwa rencana pembangunan alat tersebut akan memakan biaya Rp3,7 miliar. Jumlahnya mencapai lima unit sehingga harga satu unitnya mencapai Rp740 juta. ( Baca juga: Bermodal Rp244 M, Tahun Depan Menteri Erick Kejar Setoran BUMN Rp413 T )
Namun, saat mendengar rencana itu disampaikan pihak KKP, Sudin langsung memprotesnya. Sebab, sebelumnya Komisi IV DPR telah meminta tidak ada pembangunan ice flake machine (IFM).
"Karena tidak ada gunanya itu. Kemarin sudah saya katakan loh, itu bertahan tidak lebih dari lima sampai enam jam dan langsung habis. Kecuali digunakan untuk di supermarket. Karena untuk membuat ice flake itu hanya butuh minus enam kok, ga sampai delapan," ujar Sudin dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR bersama KKP, Selasa (22/9/2020).
Sudin menambahkan, pembangunan ice flake machine yang membutuhkan anggaran sebesar Rp740 juta per unit menurutnya sangat mahal, karena harga mesin itu biasanya hanya Rp200 juta. Dia pun meminta jajaran KKP untuk merencanakan sesuatu dengan hati-hati, sebab anggaran KKP menggunakan uang dari rakyat.
"Tolong, hal-hal yang engga penting jangan. Ini untuk rakyat, jangan seolah-olah kalian ingin mencari proyek. Jujur saya katakan, sekali lagi saya tolong, tolong para dirjen eselon I diperhatikan eselon II, saya tidak mau sampai ini terjadi lagi," kata dia.
Dia juga menyinggung adanya beberapa proyek pabrik es balok yang telah dibuat KKP sebelumnya. Namun, dia menyebut KKP harus lebih teliti lagi dalam memilih tempat pembangunannya agar tepat sasaran.
"Contoh di pesisir barat ada pabrik es sampai hari ini ga jalan. kenapa? pabriknya ada, jalan masuknya enggak ada, alhamdulillah listriknya enggak ada. Sekian miliar dibangun kalau enggak ada listriknya untuk apa?" ucapnya. ( Baca juga:Ngobrol Bareng Gus Miftah, Anies Blakblakan soal PSBB hingga Serangan Buzzer )
Setelah mendengarkan protes dari Sudin, Antam pun berkoordinasi dengan jajarannya dan mengganti proyek pembangunan ice flake machine dengan kegiatan lain.
"Siap Pak Ketua, langsung dihapus (pembangunan ice flake machine), diganti dengan kegiatan pasar ikan bersih," ucap Antam.
(uka)
tulis komentar anda