Besok, OJK Siap Bahas Tambahan Kredit Modal Kerja

Selasa, 22 September 2020 - 19:51 WIB
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo menyiapkan, beberapa strategi OJK yang akan dibahas dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) yang akan diadakan besok. Foto/Dok
JAKARTA - Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo menyiapkan, beberapa strategi OJK yang akan dibahas dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) yang akan diadakan besok. Beberapa kebijakan penting yang dibahas ialah rencana perpanjangan relaksasi restrukturisasi NPL (rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan) bank dan stimulus untuk tambahan modal kerja bagi debitur yang berkomitmen.

"Kami akan bicara dengan bank untuk memperhatikan aspek moral hazard. Karena itu akan dipersiapkan cara memonitor perpanjangan kredit ke debitur yang mau dan mampu kembali mengerakkan usahanya," ujar Anto dalam webinar di Jakarta, Selasa (22/9/2020).

(Baca Juga: Ada Perubahan Skema KUR Tahun 2020, Mau Tahu Apa Saja? )



Dia mengatakan, stimulus pemerintah yang disiapkan merupakan kelanjutan demi mendorong penyaluran tambahan kredit. Khususnya bagi segmen UMKM sebagai modal kerja baru. Selain itu pinjaman juga ditujukan bagi segmen korporasi. "Skemanya penjaminan pemerintah," ujarnya.

Sedangkan untuk meningkatkan permintaan kredit dari sisi debitur, OJK akan menyiapkan dukungan relaksasi bagi usaha yang memiliki miltiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi. "Khususnya bagi usaha padat karya," ujarnya.

Dia melanjutkan kebijakan lain yang disiapkan adalah mempercepat digitalisasi perbankan. Tujuannya agar bank perlu segera beradaptasi di era new normal ini. "Bank perlu segera mengintegrasikan IT demi menyediakan layanan keuangan yang kompetitif," ujarnya.

(Baca Juga: BI Beberkan Sektor Apa Saja yang Utangnya Mulai Menggeliat )

Sementara Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir juga mengatakan, pentingnya mengembangkan segmen UMKM dan korporasi secara simultan. Menurutnya peran segmen korporasi signifikan mendukung UMKM sebagai penyerap produk dan penyedia bahan baku.

"Harus diberikan insentif agar UMKM dan korporasi bergerak cepat karena keduanya harus simultan. Potensi ekonomi daerah juga harus dikembangkan khususnya di 9 Provinsi yang terdampak paling parah," ujar Iskandar dalam kesempatan sama.

Lebih lanjut Ia mengingatkan, pemerintah sudah menyiapkan program khususnya UMKM. Segmen ini penting sebagai bumper khususnya dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional. "Sektor pertanian bisa menjadi tumpuan untuk menjadi pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More