Ketatnya Penerapan Protokol Kesehatan di Tiongkok, Kalau di Sini?

Rabu, 23 September 2020 - 13:53 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun mengatakan, salah satu kunci tumbuhnya ekonomi di China adalah karena penanganan protokol kesehatan yang cukup ketat. Penerapan pengawasan protokol kesehatan di Negari Tirai Bambu itu dimulai dari birokrasi yang paling bawah, atau jika di Indonesia yaitu rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). ( Baca juga:Belum Juga Ditanam, Mentan Sudah Mikir Penjualan Beras dari Lumbung Pangan )

Ia menjelaskan, salah satu penerapan yang ketat di masyarakat China adalah jika warga ingin bepergian maka harus melapor dulu ke pihak RT dan RW. Bila warga tidak melapor, maka tidak diperbolehkan untuk masuk lagi ke kawasan tempat tinggalnya.

"Jika tidak melapor, mereka tidak boleh lagi datang balik ke rumahnya. Pelanggar harus ke kantor polisi dahulu untuk melakukan pelaporan. Di sini, biasanya warga yang melanggar akan diomeli habis-habisan. Saya kira ini efektif," katanya dalam market review IDX Channel, Rabu (23/9/2020).

Selain itu, lanjut Djauhari, bagi yang para pendatang atau yang baru pulang dari luar negeri akan diperiksa secara intensif oleh tenaga medis. Setelah itu, mereka akan disuruh melakukan isolasi mandiri di hotel yang sudah ditentukan oleh Pemerintah China. ( Baca juga:Klaim Dapat Dukungan Mayoritas di Parlemen, Anwar Siap Lengserkan Muhyiddin )

"Banyak sekali aturan protokol kesehatan, ada yang isolasi 14 hari ada juga yang 21 hari. Itu tergantung dari mana mereka berasal," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More