Pergerakan IHSG Masih Tersandera Corona, Bursa Asia Kompak Melemah

Kamis, 24 September 2020 - 10:55 WIB
Ilustrasi Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih menjadi momok menakutkan bagi pergerakan Indeks Saham Gabungan (IHSG) . Adapun pergerakan angka kasus positif Covid-19 baik di dalam maupun luar negeri terus mengalami peningkatan.

Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Ishlah Bimo Prakoso mengatakan, pihaknya melihat ada dua sisi yang sama yang mempengaruhi pergerakan IHSG, baik sisi internal maupun eksternal memberikan tekanan yang sama.

Jika dilihat dari sisi eksternal, mayoritas bursa di Asia melemah karena pelemahan dampak dari penerapan pembatasan sosial di Inggris yang dikhawatirkan nantinya akan dilakukan beberapa negara di Eropa. (Baca juga: Piala Super Eropa 2020 Bisa Jadi Klaster Baru Virus Corona )



"Karena kalau kita lihat beberapa negara di eropa kasus (Covid-19) hariannya semakin meningkat, di sini ditakutkan nanti akan dicontoh negara Eropa, makanya bursa di Asia dominan melemah," ujar Bimo dalam acara Market Opening IDX Channel, Kamis (24/9/2020).

Dari sisi internal, Bimo menyampaikan bahwa risiko yang sama juga terdapat di dalam negeri, dimana dilihat dari kasus harian Covid-19 ini sudah mencapai angka 4.000 kasus positif per hari.

"Dan disini kalau dari research kita memang ada korelasi antara tekanan terhadap bursa dengan melihat yaitu tingkat pertumbuhan harian seperti apa. Di sini kita melihat tren yang semakin tinggi dari pertumbuhan hariannya," kata dia.

Dia menambahkan, asing kemarin masih tercatat net sell di angka Rp223 miliar "Antara eksternal dan internal share resiko yang sama ya dari pandeminya," sambungnya. (Baca juga: Sepekan, Modal Asing Sudah Kabur Rp4,64 Triliun )

Oleh karena itu, Bimo menilai dari kondisi pasar modal Indonesia saat ini, dia melihat ada potensi hari ini IHSG kembali melemah di level 4.900 atau bisa turun 5 poin ke 4.885.

"Tapi kalau pun menguat disini juga kita lihat katalis untuk bursa menguat cukup minim ya karena kalau pun harus menguat mungkin cukup ekstrim bisa di 4.925," ucapnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More