Kesadaran Sektor Industri Atas Penggunaan Energi Terbarukan Makin Nyata
Kamis, 24 September 2020 - 22:47 WIB
“Capaian Amatil Indonesia dalam mentransformasi operasi bisnis ke arah yang lebih ramah lingkungan, merefleksikan komitmen kami untuk secara aktif melibatkan karyawan, pelanggan, komunitas lokal, pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar Lucia Karina.
Meningkatnya kesadaran sektor industri atas penggunaan energi terbarukan yang ternyata tidak hanya baik untuk lingkungan, namun juga menguntungkan, selaras dengan naiknya permintaan atas produk yang sustainable. Karenanya, tak berbeda dengan Amatil, SUN Energy juga terus berinovasi dalam menyediakan teknologi yang terjangkau untuk energi terbarukan.
SUN Energy melihat peluang dari pemanfaatan energi baru dan terbarukan di berbagai sektor industri menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Sebagai salah satu pengembang proyek panel surya asal Indonesia yang telah mengantongi proyek internasional, SUN Energy mencatat kenaikan permintaan instalasi sistem tenaga surya sebesar hampir 40% dibanding tahun sebelumnya.
Peminatan ini mencakup instalasi on-grid, off-grid, dan hybrid, di seluruh wilayah di Indonesia. Di tahun 2020 ini, SUN Energy telah berhasil melakukan instalasi sistem tenaga surya di lebih dari 15 institusi, diantaranya lembaga pemerintah, segmen industri dan komersial, serta lembaga pendidikan tinggi.
(Baca Juga: Tanpa Pengembangan Energi Ini, Indonesia Terancam Krisis Listrik )
Pada akhir tahun 2020, instalasi sistem tenaga surya yang dibangun oleh SUN Energy di Lampung akan menjadi laboratorium PLTS terbesar di antara seluruh universitas di Indonesia.
Sementara itu, ketersediaan energi dan akses masyarakat terhadap energi masih menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mencapai elektrifikasi nasional sebesar 100%. Agar listrik dapat dinikmati secara merata di masyarakat daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T) dibutuhkan peran pemerintah dan swasta dalam menyediakan sumber energi yang terjangkau.
Di tahun 2020 ini, SUN Energy turut berkontribusi dalam keberhasilan pasokan listrik ke 2.885 rumah di 6 Provinsi. SUN Energy mengaplikasikan sistem panel surya mandiri yang tidak memerlukan grid lain untuk menyala. Hal ini pula yang membuat SUN Energy terus berinovasi untuk menyediakan akses terhadap energi bersih bagi masyarakat Indonesia.
“SUN Energy mendukung penuh inisiatif pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih melalui kolaborasi dan kemitraan di berbagai sektor. Kami menyediakan akses teknologi dan menawarkan solusi terintegrasi bagi para pelanggan, mulai dari konsep, konstruksi, perizinan, serta model pembiayaan nol rupiah agar konsumen dapat meraih efisiensi energi hingga 30%,” ujar Donny Sjarifudin, Head of Sales SUN Energy.
Sambungnya melalui total kapasitas kontrak proyek yang dimiliki, SUN Energy turut mengurangi lebih dari 1,5 juta ton emisi karbon yang berbahaya. "Kami berharap dapat terus berkontribusi dalam akselerasi transisi energi rendah karbon, serta mengajak para pelaku bisnis untuk menggunakan energi bersih melalui instalasi sistem tenaga surya sebagai bentuk tanggung jawab menyelamatkan lingkungan kita," paparnya.
Meningkatnya kesadaran sektor industri atas penggunaan energi terbarukan yang ternyata tidak hanya baik untuk lingkungan, namun juga menguntungkan, selaras dengan naiknya permintaan atas produk yang sustainable. Karenanya, tak berbeda dengan Amatil, SUN Energy juga terus berinovasi dalam menyediakan teknologi yang terjangkau untuk energi terbarukan.
SUN Energy melihat peluang dari pemanfaatan energi baru dan terbarukan di berbagai sektor industri menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Sebagai salah satu pengembang proyek panel surya asal Indonesia yang telah mengantongi proyek internasional, SUN Energy mencatat kenaikan permintaan instalasi sistem tenaga surya sebesar hampir 40% dibanding tahun sebelumnya.
Peminatan ini mencakup instalasi on-grid, off-grid, dan hybrid, di seluruh wilayah di Indonesia. Di tahun 2020 ini, SUN Energy telah berhasil melakukan instalasi sistem tenaga surya di lebih dari 15 institusi, diantaranya lembaga pemerintah, segmen industri dan komersial, serta lembaga pendidikan tinggi.
(Baca Juga: Tanpa Pengembangan Energi Ini, Indonesia Terancam Krisis Listrik )
Pada akhir tahun 2020, instalasi sistem tenaga surya yang dibangun oleh SUN Energy di Lampung akan menjadi laboratorium PLTS terbesar di antara seluruh universitas di Indonesia.
Sementara itu, ketersediaan energi dan akses masyarakat terhadap energi masih menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mencapai elektrifikasi nasional sebesar 100%. Agar listrik dapat dinikmati secara merata di masyarakat daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T) dibutuhkan peran pemerintah dan swasta dalam menyediakan sumber energi yang terjangkau.
Di tahun 2020 ini, SUN Energy turut berkontribusi dalam keberhasilan pasokan listrik ke 2.885 rumah di 6 Provinsi. SUN Energy mengaplikasikan sistem panel surya mandiri yang tidak memerlukan grid lain untuk menyala. Hal ini pula yang membuat SUN Energy terus berinovasi untuk menyediakan akses terhadap energi bersih bagi masyarakat Indonesia.
“SUN Energy mendukung penuh inisiatif pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih melalui kolaborasi dan kemitraan di berbagai sektor. Kami menyediakan akses teknologi dan menawarkan solusi terintegrasi bagi para pelanggan, mulai dari konsep, konstruksi, perizinan, serta model pembiayaan nol rupiah agar konsumen dapat meraih efisiensi energi hingga 30%,” ujar Donny Sjarifudin, Head of Sales SUN Energy.
Sambungnya melalui total kapasitas kontrak proyek yang dimiliki, SUN Energy turut mengurangi lebih dari 1,5 juta ton emisi karbon yang berbahaya. "Kami berharap dapat terus berkontribusi dalam akselerasi transisi energi rendah karbon, serta mengajak para pelaku bisnis untuk menggunakan energi bersih melalui instalasi sistem tenaga surya sebagai bentuk tanggung jawab menyelamatkan lingkungan kita," paparnya.
tulis komentar anda