Ambyar, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2020 hanya 2,97%

Selasa, 05 Mei 2020 - 11:44 WIB
Terimbas pandemi Covid-19 ekonomi nasional pada kuartal I/2020 terkontraksi menjadi 2,97%. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - virus corona telah menunjukkankan imbasnya pada perekonomian nasional. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 hanya mencapai 2,97%.

Angka ini jauh di bawah target pemerintah yang memproyeksi pertumbuhan mencapai 4,5%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perekonomian mengalami kontraksi sehingga tumbuh jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama yang masih mencapai 5,07%.

"Pergerakan pertumbuhan ekonomi sama kuartal I/2020 ini seperti dialami negara lain yakni mengalami perlambatan," ujar Suhariyanto di Jakarta, Selasa (5/5/2020).



Dia melanjutkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal ini juga dialami beberapa negara lainnya yang juga mengalami kontraksi ekonomi yang cukup dalam. "Memang pandemi Covid-19 ini membuat ekonomi global terkontraksi dan terjadi di seluruh negara. Ini memang sudah terjadi di China dan beberapa negara lainnya," ujarnya.

(Baca Juga: Imbas Corona 33,9 Juta Orang Indonesia Diprediksi Jatuh Miskin)

Suhariyanto menambahkan, perekonomian beberapa mitra dagang Indonesia pun terkontraksi sebagai akibat adanya pembatasan aktivitas untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Di bagian lain, pada periode yang sama harga komoditas migas dan hasil tambang pun turun.

"Jadi apa yang bisa dilihat adalah semua indikator terpengaruh Covid-19. Pada kuartal I/2020, ekonomi ini mengalami perlambatan yang sangat dalam," pungkasnya.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional beberapa kuartal ke belakang memang cenderung menurun. Pada kuartal IV/2019, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,97%. Angka ini juga melemah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal III/2019 yang sebesar 5,02%. Sementara pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2019 sebesar 5,07% dan kuartal II sebesar 5,05%.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More