Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I 2020 Akan Rendah, Dibawah 1,5% PDB

Rabu, 15 April 2020 - 13:43 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal I 2020 akan tumbuh rendah. Bahkan, BI memprediksi hanya tumbuh dibawah 1,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Defisit transaksi berjalan di kuartal I 2020 diperkirakan akan lebih rendah dari 1,5% PDB," ungkap Guberbur BI Perry Warjiyo, dalam keterangan Rabu (15/4/2020).

Selain itu, neraca jasa diperkirakan juga lebih rendah. Ini disebabkan oleh penurunan devisa untuk biaya transportasi impor serta penurunan devisa pariwisata yang tidak setinggi yang diprakirakan.

Begitu pula dengan neraca pendapatan primer yang defisit karena berkurangnya penurunan kepemilikan asing pada instrumen keuangan domestik.

Meskipun ekspor akan menurun sejalan dengan penurunan permintaan dan harga komoditas dunia, tetapi neraca perdagangan diprakirakan membaik dipengaruhi oleh penurunan impor yang lebih tinggi akibat menurunnya permintaan domestik dan berkurangnya kebutuhan input produksi untuk kegiatan ekspor.



Perry menambahkan aliran modal asing diprakirakan akan berangsur-angsur kembali masuk ke Indonesia sejalan dengan meredanya kepanikan pasar keuangan global dan membaiknya ekonomi domestik.

Secara keseluruhan, kata Perry, prospek Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2020 tetap baik dapat memperkuat ketahanan sektor eksternal Indonesia.

Adapun posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2020 sebesar USD121,0 miliar atau setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan diprakirakan akan meningkat pada akhir April 2020.

"Bank Indonesia berpandangan posisi cadangan devisa tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," terangnya.
(bon)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More