Bisik-bisik Menko Airlangga, Ekonomi Riau Terkontraksi Minus 6,66%
Minggu, 27 September 2020 - 10:06 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah berdampak luar biasa terhadap perekonomian global, tidak terkecuali dengan perekonomian Indonesia yang mengalami kontraksi -5,32% pada kuartal II 2020 yang lalu. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan pandemi ini juga berdampak sangat besar pada tingkat pertumbuhan ekonomi daerah seperti Kepulauan Riau.
"Provinsi ini mengalami kontraksi sebesar -6,66% di kuartal II tahun 2020, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional," kata Airlangga di Jakarta, Minggu (27/9/2020).
(Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Daerah Utang Rp12,24 Triliun ke Pusat )
Dari sisi sektoral, sektor yang paling terdampak adalah sektor jasa penunjang pariwisata, yaitu transportasi, akomodasi, serta penyediaan makan dan minum. Namun, kinerja ekspor dan impor terdampak minimal di Kepulauan Riau.
Saat ini diterangkan olehnya pemulihan ekonomi Indonesia elah menunjukkan perbaikan ke arah yang positif, terlihat dari penguatan berbagai indikator seperti penguatan indeks pasar modal dan apresiasi nilai tukar rupiah, perbaikan PMI Manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen, dan Pertumbuhan Penjualan Ritel.
(Baca Juga: Sri Mulyani Akui Covid-19 Bikin Masalah Ekonomi Terekspos ke Publik )
Dengan modal ketahanan ekonomi yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di dunia dan perbaikan berbagai indikator utama, Pemerintah optimistis bisa melewati pandemi ini dengan baik.
Apalagi didorong dengan langkah-langkah dan strategi yang dilakukan, termasuk kebijakan untuk memperkuat Neraca Perdagangan, yang mengalami surplus di bulan Agustus 2020 sebesar USD 2,3 miliar. Sedangkan Januari sampai dengan Agustus 2020 mengalami surplus USD11,05 miliar.
"Provinsi ini mengalami kontraksi sebesar -6,66% di kuartal II tahun 2020, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional," kata Airlangga di Jakarta, Minggu (27/9/2020).
(Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Daerah Utang Rp12,24 Triliun ke Pusat )
Dari sisi sektoral, sektor yang paling terdampak adalah sektor jasa penunjang pariwisata, yaitu transportasi, akomodasi, serta penyediaan makan dan minum. Namun, kinerja ekspor dan impor terdampak minimal di Kepulauan Riau.
Saat ini diterangkan olehnya pemulihan ekonomi Indonesia elah menunjukkan perbaikan ke arah yang positif, terlihat dari penguatan berbagai indikator seperti penguatan indeks pasar modal dan apresiasi nilai tukar rupiah, perbaikan PMI Manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen, dan Pertumbuhan Penjualan Ritel.
(Baca Juga: Sri Mulyani Akui Covid-19 Bikin Masalah Ekonomi Terekspos ke Publik )
Dengan modal ketahanan ekonomi yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di dunia dan perbaikan berbagai indikator utama, Pemerintah optimistis bisa melewati pandemi ini dengan baik.
Apalagi didorong dengan langkah-langkah dan strategi yang dilakukan, termasuk kebijakan untuk memperkuat Neraca Perdagangan, yang mengalami surplus di bulan Agustus 2020 sebesar USD 2,3 miliar. Sedangkan Januari sampai dengan Agustus 2020 mengalami surplus USD11,05 miliar.
(akr)
tulis komentar anda