September Deflasi, BI Bakal Jaga Stabilitas Harga
Kamis, 01 Oktober 2020 - 21:40 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna mengendalikan inflasi tetap dalam kisaran targetnya.
Hal ini seiring, indeks harga konsumen (IHK) pada September 2020 kembali mengalami deflasi 0,05% (mtm), melanjutkan deflasi yang terjadi sejak Juli. ( Baca juga:Seruhhh! Setelah Airlangga Resmikan Listrik Coca-Cola, Erick Berkirim Surat Soal PLN )
"Bank Indonesia konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Saat ini, elompok volatile food kembali tercatat deflasi 0,60% (mtm) pada September 2020, namun tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya 1,44% (mtm). Penurunan harga bahan pangan masih berlanjut seiring dengan melambatnya permintaan domestik, di tengah pasokan yang memadai didukung panen di beberapa sentra dan kendala distribusi yang minimal.
Sejumlah komoditas yang mendorong deflasi kelompok volatile food antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang merah. Deflasi kelompok volatile food yang lebih dalam tertahan oleh inflasi komoditas minyak goreng dan bawang putih. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 0,55% (yoy), berbalik arah dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 1,09% (yoy). ( Baca juga:Jangan Coba-Coba Ya! Anggaran Covid dan Pemulihan Ekonomi Diawasi Auditor Luar dan Dalam )
Kelompok administered prices kembali mengalami deflasi 0,19% (mtm), lebih dalam dibandingkan dengan deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,02% (mtm). Perkembangan ini terutama didorong oleh berlanjutnya penurunan tarif angkutan udara selama September 2020 seiring masih rendahnya permintaan dan meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Indonesia yang berdampak pada tertahannya mobilitas masyarakat. Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,63% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,03% (yoy).
Hal ini seiring, indeks harga konsumen (IHK) pada September 2020 kembali mengalami deflasi 0,05% (mtm), melanjutkan deflasi yang terjadi sejak Juli. ( Baca juga:Seruhhh! Setelah Airlangga Resmikan Listrik Coca-Cola, Erick Berkirim Surat Soal PLN )
"Bank Indonesia konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Saat ini, elompok volatile food kembali tercatat deflasi 0,60% (mtm) pada September 2020, namun tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya 1,44% (mtm). Penurunan harga bahan pangan masih berlanjut seiring dengan melambatnya permintaan domestik, di tengah pasokan yang memadai didukung panen di beberapa sentra dan kendala distribusi yang minimal.
Sejumlah komoditas yang mendorong deflasi kelompok volatile food antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang merah. Deflasi kelompok volatile food yang lebih dalam tertahan oleh inflasi komoditas minyak goreng dan bawang putih. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 0,55% (yoy), berbalik arah dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 1,09% (yoy). ( Baca juga:Jangan Coba-Coba Ya! Anggaran Covid dan Pemulihan Ekonomi Diawasi Auditor Luar dan Dalam )
Kelompok administered prices kembali mengalami deflasi 0,19% (mtm), lebih dalam dibandingkan dengan deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,02% (mtm). Perkembangan ini terutama didorong oleh berlanjutnya penurunan tarif angkutan udara selama September 2020 seiring masih rendahnya permintaan dan meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Indonesia yang berdampak pada tertahannya mobilitas masyarakat. Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,63% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,03% (yoy).
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda