UEA Akan Bawa Duit USD20 Miliar ke RI, Luhut: Energi Jadi Incaran Sultan
Jum'at, 02 Oktober 2020 - 08:48 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) berencana untuk merealisasikan penanaman modal nya di Tanah Air, dengan nilai hampir mencapai USD20 miliar.
Dari total angka investasi yang akan direalisasikan itu, Luhut mengakui bahwa sektor energi, khususnya energi terbarukan , menjadi salah satu incaran para Sultan Abu Dhabi tersebut untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
(Baca Juga: Luhut Sebut Investasi dari Negara-Negara Islam Meningkat )
Jika sebelumnya pemerintah Abu Dhabi banyak berinvestasi di sektor agrikultur, Luhut mengatakan bahwa saat ini mereka akan berinvestasi di sektor minyak, dan rencana membangun kilang minyak di Indonesia untuk masuk ke segmen ritel.
"Kemudian mereka juga mau masuk ke sektor energi solar panel di Danau Cirata, dengan kapasitas sekitar 146 Megawatt," kata Luhut dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (2/10/2020).
Luhut mengaku melihat adanya pola perubahan investasi yang cerdik di antara negara-negara Timur Tengah, khususnya seperti yang dilakukan oleh UEA ini. Karena mereka sadar bahwa ke depan bisnis minyak tidak lagi mampu menjadi andalan, maka mereka berencana untuk mengalihkan investasinya dari sektor energi fosil ke sektor energi terbarukan.
"Misalnya dengan energi angin, solar panel, hydropower, dan lain sebagainya," ujar Luhut.
(Baca Juga: Perpres EBT Dorong Target Pemenuhan Bauran Energi Nasional )
Karenanya, Luhut menilai dengan adanya hubungan kerja sama di berbagai bidang yang telah dijalin baik antara pemerintah RI dengan UEA, hal itu merupakan modal awal yang cukup cemerlang untuk menggaet beragam potensi investasi mereka di Tanah Air.
Sebab, berbagai potensi dari energi terbarukan yang dimiliki Indonesia saat ini, seakan menemukan peluang besarnya di hadapan modal dan minat bisnis dari pemerintah UEA tersebut.
"Jadi kerjasama investasi dengan Uni Emirat Arab ini kita lihat sudah sangat baik, dan ini adalah peluang yang betul-betul sangat luar biasa untuk membangun Indonesia agar bisa lebih maju ke depan," tandasnya.
Dari total angka investasi yang akan direalisasikan itu, Luhut mengakui bahwa sektor energi, khususnya energi terbarukan , menjadi salah satu incaran para Sultan Abu Dhabi tersebut untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
(Baca Juga: Luhut Sebut Investasi dari Negara-Negara Islam Meningkat )
Jika sebelumnya pemerintah Abu Dhabi banyak berinvestasi di sektor agrikultur, Luhut mengatakan bahwa saat ini mereka akan berinvestasi di sektor minyak, dan rencana membangun kilang minyak di Indonesia untuk masuk ke segmen ritel.
"Kemudian mereka juga mau masuk ke sektor energi solar panel di Danau Cirata, dengan kapasitas sekitar 146 Megawatt," kata Luhut dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (2/10/2020).
Luhut mengaku melihat adanya pola perubahan investasi yang cerdik di antara negara-negara Timur Tengah, khususnya seperti yang dilakukan oleh UEA ini. Karena mereka sadar bahwa ke depan bisnis minyak tidak lagi mampu menjadi andalan, maka mereka berencana untuk mengalihkan investasinya dari sektor energi fosil ke sektor energi terbarukan.
"Misalnya dengan energi angin, solar panel, hydropower, dan lain sebagainya," ujar Luhut.
(Baca Juga: Perpres EBT Dorong Target Pemenuhan Bauran Energi Nasional )
Karenanya, Luhut menilai dengan adanya hubungan kerja sama di berbagai bidang yang telah dijalin baik antara pemerintah RI dengan UEA, hal itu merupakan modal awal yang cukup cemerlang untuk menggaet beragam potensi investasi mereka di Tanah Air.
Sebab, berbagai potensi dari energi terbarukan yang dimiliki Indonesia saat ini, seakan menemukan peluang besarnya di hadapan modal dan minat bisnis dari pemerintah UEA tersebut.
"Jadi kerjasama investasi dengan Uni Emirat Arab ini kita lihat sudah sangat baik, dan ini adalah peluang yang betul-betul sangat luar biasa untuk membangun Indonesia agar bisa lebih maju ke depan," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda