Dipengaruhi Sentimen Luar Negeri, IHSG Diramal Masih Bertaji
Kamis, 08 Oktober 2020 - 10:14 WIB
JAKARTA - Pengamat Pasar Modal, Riska Afriani menilai bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan melanjutkan penguatan hari ini. Hal ini didukung dengan penguatan Wall Street, Bursa Asia, pembicaraan stimulus di Amerika Serikat (AS) hingga sentimen dari dalam negeri.
"Untuk indeks perdagangan hari ini berpotensi untuk melanjutkan penguatan. Ini juga dikarenakan penguatan indeks dari bursa Wall Street yang mayoritas ditutup menguat semalam karena sudah munculnya kesepakatan stimulus fiskal yang dilakukan secara parsial ini kan yang dinanti nanti oleh pelaku pasar di AS," ujar Riska dalam acara Market Opening IDX Channel, Kamis (8/10/2020).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan melakukan penundaan pembicaraan stimulus hingga setelah pemilihan presiden AS selesai dan membuat indeks di bursa Wall Street mengalami penurunan signifikan. (Baca juga: Trump Bilang Tertular Covid-19 Berkah dari Tuhan )
Namun, setelah ada kesepakatan stimulus yang dilakukan secara parsial membuat indeks bursa AS meningkat signifikan. "Tentu ini diperhatikan seluruh pelaku pasar bahwa kondisi saat ini AS akan perlahan membaik ketika stimulus-stimulus ini akan diberikan," kata dia.
Kemudian, terkait sentimen dalam negeri, Riska menyebut rilis data cadangan devisa bulan September yang tercatat sebesar USD135,2 miliar juga turut menguatkan pasar.
Meskipun angka tersebut turun dari sebelumnya USD137 miliar pada Agustus 2020, menurutnya itu merupakan hal yang wajar karena dilakukan pembayaran utang luar negeri dan meningkatnya kebutuhan dolar AS untuk stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar. (Baca juga: Cadangan Devisa Merosot, Masih Aman Buat Bekal Saat Resesi? )
"Namun, yang perlu kita cermati rilis cadangan devisa, dimana cadangan devisa saat ini masih mampu untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," ucapnya.
Dia menambahkan, untuk perdagangan hari ini, IHSG yang sudah menembus 5.000 berpotensi melakukan penguatan lanjutan. "Tapi masih relatif range terbatas dengan level support di 4.973 dan level resistance di 5.029," sambungnya.
"Untuk indeks perdagangan hari ini berpotensi untuk melanjutkan penguatan. Ini juga dikarenakan penguatan indeks dari bursa Wall Street yang mayoritas ditutup menguat semalam karena sudah munculnya kesepakatan stimulus fiskal yang dilakukan secara parsial ini kan yang dinanti nanti oleh pelaku pasar di AS," ujar Riska dalam acara Market Opening IDX Channel, Kamis (8/10/2020).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan melakukan penundaan pembicaraan stimulus hingga setelah pemilihan presiden AS selesai dan membuat indeks di bursa Wall Street mengalami penurunan signifikan. (Baca juga: Trump Bilang Tertular Covid-19 Berkah dari Tuhan )
Namun, setelah ada kesepakatan stimulus yang dilakukan secara parsial membuat indeks bursa AS meningkat signifikan. "Tentu ini diperhatikan seluruh pelaku pasar bahwa kondisi saat ini AS akan perlahan membaik ketika stimulus-stimulus ini akan diberikan," kata dia.
Kemudian, terkait sentimen dalam negeri, Riska menyebut rilis data cadangan devisa bulan September yang tercatat sebesar USD135,2 miliar juga turut menguatkan pasar.
Meskipun angka tersebut turun dari sebelumnya USD137 miliar pada Agustus 2020, menurutnya itu merupakan hal yang wajar karena dilakukan pembayaran utang luar negeri dan meningkatnya kebutuhan dolar AS untuk stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar. (Baca juga: Cadangan Devisa Merosot, Masih Aman Buat Bekal Saat Resesi? )
"Namun, yang perlu kita cermati rilis cadangan devisa, dimana cadangan devisa saat ini masih mampu untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," ucapnya.
Dia menambahkan, untuk perdagangan hari ini, IHSG yang sudah menembus 5.000 berpotensi melakukan penguatan lanjutan. "Tapi masih relatif range terbatas dengan level support di 4.973 dan level resistance di 5.029," sambungnya.
(ind)
tulis komentar anda