Dirut BRI Syariah: Kami Siap Menerima Amanah untuk Merger

Selasa, 13 Oktober 2020 - 15:40 WIB
Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk, Ngatari mengatakan, siap mengemban amanah yang dititipkan pemerintah serta memohon dukungan dan doa restu agar merger bank syariah BUMN bisa berjalan lancar. Foto/Dok
JAKARTA - PT Bank BRIsyariah Tbk telah menandatangani perjanjian penggabungan bersyarat (Conditional Merger Agreement) sehubungan dengan rencana penggabungan tiga bank syariah anak BUMN (PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri).

Penggabungan akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari otoritas-otoritas yang berwenang, dan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dari masing-masing pihak serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melalui penandatanganan perjanjian tersebut, maka proses merger resmi dimulai.

(Baca Juga: Pernyataan Resmi Erick Thohir Jelang Merger 3 Bank Syariah Pelat Merah )



Hal ini menjadi tonggak awal bersejarah untuk melahirkan sebuah bank syariah nasional terbesar di Indonesia yang berpotensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar. Setelah penggabungan menjadi efektif, BRIsyariah akan menjadi entitas yang menerima penggabungan (surviving entity).

Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk, Ngatari mengatakan, siap mengemban amanah yang dititipkan pemerintah serta memohon dukungan dan doa restu kepada seluruh pemangku kepentingan dan agar proses ini dapat berjalan dengan sukses, lancar, berkah, dan bermanfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat Indonesia.

“Kami sebagai satu-satunya bank umum syariah anak perusahaan BUMN yang tercatat di bursa, siap menerima amanah ini. Merger ini sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia. Agar Indonesia memiliki bank syariah terbesar yang mampu bersaing secara global," kata Ngatari di Jakarta, Selasa (13/10/2020).

(Baca Juga: Tiga Bank Syariah BUMN Segera Dilebur, Intip Yuk Jumlah Asetnya )

Rencana merger ini juga merupakan bagian dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) yang dicanangkan pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional.

"Kami berharap bank syariah yang lahir dari proses ini bisa menjadi salah satu mesin utama dalam menggerakkan roda ekonomi umat di Indonesia. Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat agar proses ini dapat dituntaskan dengan baik,” ujar Ngatari.

Perlu disampaikan juga bahwa selama persiapan merger berlangsung, semua operasional berjalan normal dan layanan kepada nasabah juga tetap optimal.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More