Pemberdayaan Masyarakat, Jamkrindo Beri Bantuan Mesin Pengolah Mangga
Kamis, 15 Oktober 2020 - 08:51 WIB
SUKABUMI - PT Jamkrindo menyerahkan paket bantuan mesin pengolah mangga menjadi keripik kepada UKM Saluyu dan sarana budidaya hortikultura sistem hidroponik kepada Asosiasi Homestay Ciletuh. Penyerahan program Bina Lingkungan PT Jamkrindo itu merupakan kelanjutan program pemberdayaan di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark.
(Baca Juga: Cuma UMKM yang Penuhi Kriteria Bisa Dapat Penjaminan Kredit )
Direktur Utama PT Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, PT Jamkrindo sudah memulai gerakan pemberdayaan masyarakat di Geopark Ciletuh itu pada 2019 dan rencananya akan berlanjut hingga tahun 2022 sesuai nota kesepahaman yang ditandatangi oleh Direksi Jamkrindo dengan Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
”Pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari upaya kami berkontribusi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s. Sebagai perusahaan penjaminan kredit yang bisnisnya juga berkaitan dengan masyarakat, kami ingin ikut berkontribusi bagi masyarakat langsung,” ujar Randi dalam siaran pers, Rabu (14/10/2020).
Mesin pengolah mangga diserahkan kepada anggota UKM Saluyu yang sebagian merupakan eks tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang memilih pulang kampung untuk membuka usaha di tengah terus meningkatnya popularitas Geopark Ciletuh.
Jamkrindo dan UKM Saluyu sejak awal tahun 2020 melakukan diskusi intensif dan pencarian ide usaha berbasis bahan baku lokal. Lalu, disepakati untuk memberi nilai tambah pada mangga yang merupakan salah satu komoditas lokal di Geopark Ciletuh.
Data dari Kecamatan Ciemas menunjukkan, kebun mangga milik masyarakat di wilayah itu mencapai sekitar 200 hektar dengan produksi ratusan ton selama masa puncak panen. Setiap kali panen raya, harga mangga selalu jatuh karena tidak terserap pasar. Untuk itulah, UKM Saluyu berinisiatif menjaga harga di tingkat petani dengan menjadikannya bahan baku untuk keripik mangga.
Adapun bantuan prasarana budidaya hortikultura secara hidroponik diserahkan kepada Asosiasi Homestay Ciletuh untuk memberikan nilai tambah bagi homestay yang selama ini menjadi tempat singgah dan menginap wisatawan yang berkunjung ke Geopark Ciletuh. Selain menjadi sumber bahan makanan untuk wisatawan yang menginap, budidaya sayuran secara hidroponik itu juga bisa menjadi sarana edukasi bagi wiatawan yang menginap.
(Baca Juga: Jamkrindo Hadirkan Semangat Kebangsaan di Geopark Ciletuh )
Selain memberikan program Bina Lingkungan (BL), PT Jamkrindo juga memulai proses penyaluran Program Kemitraan (PK) untuk anggota Asosiasi Homestay Ciletuh (IHC). Para anggota IHC membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan skala usaha karena jumlah wisatawan yang berkunjung ke Geopark Ciletuh, terutama pada akhir pekan dan hari libur.
Terkait dengan bisnis korporasi, PT Jamkrindo juga berpartipasi pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sampai dengan Selasa (13/10/2020), Jamkrindo telah menjamin 236.471 debitur Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka program PEN. Jamkrindo telah merealisasikan penjaminan PEN sebesar RP 4,625 triliun dengan rincian PT Jamkrindo sebesar Rp 3,607 triliun dan Jamkrindo Syariah Sebesar Rp 1,018 triliun.
PT Jamkrindo merupakan perusahaan penjaminan kredit yang saat ini merupakan anggota holding Indonesia Financial Group (IFG) dengan induk holding PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, PT Jamkrindo berkomitmen untuk senantiasa memberikan penjaminan bagi para mitra perbankan dan lembaga keuangan nonbank.
(Baca Juga: Cuma UMKM yang Penuhi Kriteria Bisa Dapat Penjaminan Kredit )
Direktur Utama PT Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, PT Jamkrindo sudah memulai gerakan pemberdayaan masyarakat di Geopark Ciletuh itu pada 2019 dan rencananya akan berlanjut hingga tahun 2022 sesuai nota kesepahaman yang ditandatangi oleh Direksi Jamkrindo dengan Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
”Pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari upaya kami berkontribusi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s. Sebagai perusahaan penjaminan kredit yang bisnisnya juga berkaitan dengan masyarakat, kami ingin ikut berkontribusi bagi masyarakat langsung,” ujar Randi dalam siaran pers, Rabu (14/10/2020).
Mesin pengolah mangga diserahkan kepada anggota UKM Saluyu yang sebagian merupakan eks tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang memilih pulang kampung untuk membuka usaha di tengah terus meningkatnya popularitas Geopark Ciletuh.
Jamkrindo dan UKM Saluyu sejak awal tahun 2020 melakukan diskusi intensif dan pencarian ide usaha berbasis bahan baku lokal. Lalu, disepakati untuk memberi nilai tambah pada mangga yang merupakan salah satu komoditas lokal di Geopark Ciletuh.
Data dari Kecamatan Ciemas menunjukkan, kebun mangga milik masyarakat di wilayah itu mencapai sekitar 200 hektar dengan produksi ratusan ton selama masa puncak panen. Setiap kali panen raya, harga mangga selalu jatuh karena tidak terserap pasar. Untuk itulah, UKM Saluyu berinisiatif menjaga harga di tingkat petani dengan menjadikannya bahan baku untuk keripik mangga.
Adapun bantuan prasarana budidaya hortikultura secara hidroponik diserahkan kepada Asosiasi Homestay Ciletuh untuk memberikan nilai tambah bagi homestay yang selama ini menjadi tempat singgah dan menginap wisatawan yang berkunjung ke Geopark Ciletuh. Selain menjadi sumber bahan makanan untuk wisatawan yang menginap, budidaya sayuran secara hidroponik itu juga bisa menjadi sarana edukasi bagi wiatawan yang menginap.
(Baca Juga: Jamkrindo Hadirkan Semangat Kebangsaan di Geopark Ciletuh )
Selain memberikan program Bina Lingkungan (BL), PT Jamkrindo juga memulai proses penyaluran Program Kemitraan (PK) untuk anggota Asosiasi Homestay Ciletuh (IHC). Para anggota IHC membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan skala usaha karena jumlah wisatawan yang berkunjung ke Geopark Ciletuh, terutama pada akhir pekan dan hari libur.
Terkait dengan bisnis korporasi, PT Jamkrindo juga berpartipasi pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sampai dengan Selasa (13/10/2020), Jamkrindo telah menjamin 236.471 debitur Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka program PEN. Jamkrindo telah merealisasikan penjaminan PEN sebesar RP 4,625 triliun dengan rincian PT Jamkrindo sebesar Rp 3,607 triliun dan Jamkrindo Syariah Sebesar Rp 1,018 triliun.
PT Jamkrindo merupakan perusahaan penjaminan kredit yang saat ini merupakan anggota holding Indonesia Financial Group (IFG) dengan induk holding PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, PT Jamkrindo berkomitmen untuk senantiasa memberikan penjaminan bagi para mitra perbankan dan lembaga keuangan nonbank.
(akr)
tulis komentar anda