Kementerian ESDM Siapkan Kegiatan Evaluasi di 8 Lapangan Panas Bumi
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 00:01 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempersiapkan kegiatan evaluasi di delapan lapangan panas bumi . Lapangan Cikakak 1 dan Cikakak 2 sebagai bagian dari lapangan Cisolok di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan menjadi tahap awal kegiatan evaluasi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, proses penentuan lokasi ini berdasarkan data dari Badan Geologi. Adapun, proses pelaksanaan evaluasi dengan memperhitungkan potensi risiko dan mitigasi.
(Baca Juga: Koordinasi Intensif Mengurai Tantangan Pengembangan Panas Bumi) "Potensi kendala yang mesti diantisipasi antara lain kekurangan data, belum tersedianya peralatan atau perangkat lunak yang dibutuhkan, perubahan lokasi lapangan panas bumi, dampak Covid-19 serta pendanaan," kata Dadan di Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kapasitas sumber daya manusia yang masih terbatas. Dadan menyarankan untuk dilakukan penambahan tenaga ahli yang kompeten terutama di BLU Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE).
Demi mengatasi hal tersebut, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi akan membentuk tim yang terdiri dari Badan Geologi, Ditjen EBTKE dan Tenaga Ahli Menteri ESDM yang akan bersinergi untuk menilai pelaksanaan kegiatan ini.
Saat ini, BLU P3TKEBTKE tengah melakukan peer review terhadap usulan rencana survei, data hasil penyelidikan rinci (survei geologi, geokimia, dan geofisika), hingga model konseptual pada delapan lokasi tersebut.
(Baca Juga: Disebut Bakal Jadi Tulang Punggung Suplai Energi Nasional, Apa itu Energi Panas Bumi?)
"Tim BLU P3TKEBTKE juga akan menentukan titik bor (well targeting) sumur ekplorasi dari hasil peer review pada masing-masing lokasi," katanya.
Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan evaluasi lapangan panas bumi kali ini meliputi Well Tergeting, Peer Review, Analisis Konseptual Model serta Simulasi Numerik. Selain lapangan Cisolok, terdapat lapangan Jailolo, (Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara), Bittuang (Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan), Nage (Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur), Ciremai (Kabupaten Kuningan, Jawa Barat), Marana, (Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah), Gunung Endut (Kabupaten Lebak, Banten) serta Sembalun (Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, proses penentuan lokasi ini berdasarkan data dari Badan Geologi. Adapun, proses pelaksanaan evaluasi dengan memperhitungkan potensi risiko dan mitigasi.
(Baca Juga: Koordinasi Intensif Mengurai Tantangan Pengembangan Panas Bumi) "Potensi kendala yang mesti diantisipasi antara lain kekurangan data, belum tersedianya peralatan atau perangkat lunak yang dibutuhkan, perubahan lokasi lapangan panas bumi, dampak Covid-19 serta pendanaan," kata Dadan di Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kapasitas sumber daya manusia yang masih terbatas. Dadan menyarankan untuk dilakukan penambahan tenaga ahli yang kompeten terutama di BLU Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE).
Demi mengatasi hal tersebut, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi akan membentuk tim yang terdiri dari Badan Geologi, Ditjen EBTKE dan Tenaga Ahli Menteri ESDM yang akan bersinergi untuk menilai pelaksanaan kegiatan ini.
Saat ini, BLU P3TKEBTKE tengah melakukan peer review terhadap usulan rencana survei, data hasil penyelidikan rinci (survei geologi, geokimia, dan geofisika), hingga model konseptual pada delapan lokasi tersebut.
(Baca Juga: Disebut Bakal Jadi Tulang Punggung Suplai Energi Nasional, Apa itu Energi Panas Bumi?)
"Tim BLU P3TKEBTKE juga akan menentukan titik bor (well targeting) sumur ekplorasi dari hasil peer review pada masing-masing lokasi," katanya.
Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan evaluasi lapangan panas bumi kali ini meliputi Well Tergeting, Peer Review, Analisis Konseptual Model serta Simulasi Numerik. Selain lapangan Cisolok, terdapat lapangan Jailolo, (Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara), Bittuang (Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan), Nage (Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur), Ciremai (Kabupaten Kuningan, Jawa Barat), Marana, (Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah), Gunung Endut (Kabupaten Lebak, Banten) serta Sembalun (Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
(fai)
tulis komentar anda