Menteri Erick Paparkan Peran BUMN Dalam Penanganan Wabah Corona
Kamis, 07 Mei 2020 - 11:11 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melaporkan evaluasi terkait upaya perusahaan pelat merah dalam mengatasi pandemi corona atau Covid-19. Ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mana BUMN harus ikut aktif dalam mengatasi persoalan kesehatan, ekonomi, dan moneter sebagai dampak pandemi.
Terkait langkah mengatasi dampak secara ekonomi, Kementerian BUMN sesuai dengan arahan Presiden telah menggulirkan sejumlah program bantuan kepada seluruh masyarakat yang terdampak Covid-19. Sejumlah program di antaranya memberikan keringanan kredit kepada masyarakat, utamanya UMKM yang terdampak Covid-19.
"Bank-bank milik pemerintah kita, Himbara, telah membantu merestrukturisasi lebih dari 830.000 debitur dengan total nilai kredit Rp 120,9 triliun khususnya untuk sector Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM)," jelas Erick Thohir.
PLN sebagai perusahaan listrik nasional juga telah mensubsidi listrik untuk 30,9 juta pelanggan. Sementara dari sisi ketahanan pangan, Kementerian telah secara aktif mengadakan barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula dan daging, untuk memastikan ketersedian bagi masyarakat.
Usaha aktif dalam penanganan Pandemi juga dilakukan Kementerian BUMN dengan bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri. Lewat maskapai milik negara, Garuda Indonesia telah melakukan 13 penerbangan untuk membawa bantuan medis dari negara-negara tetangga, dan empat penerbangan untuk evakuasi WNI.
Sambung Erick menjelaskan bahwa dari sisi kesehatan, BUMN juga terlibat aktif dalam program 3 T (trace, test dan treat). Usaha melacak, melakukan pengetesan, dan pengobatan telah dilakukan Kementerian BUMN dengan melibatkan seluruh instrumen kesehatan yang dimiliki oleh perusahaan milik negara.
Dalam usaha melacak pandemi covid-19, Kementerian BUMN telah berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mengembangkan aplikasi seluler yang memungkinkan pengguna menyusun data terkait penyebaran Covid-19. "Aplikasi PeduliLindungi telah mendukung upaya pemerintah untuk melacak dan melacak kasus yang dikonfirmasi, dengan 3,46 juta pengguna per 6 Mei 2020," pungkasnya.
Terkait langkah mengatasi dampak secara ekonomi, Kementerian BUMN sesuai dengan arahan Presiden telah menggulirkan sejumlah program bantuan kepada seluruh masyarakat yang terdampak Covid-19. Sejumlah program di antaranya memberikan keringanan kredit kepada masyarakat, utamanya UMKM yang terdampak Covid-19.
"Bank-bank milik pemerintah kita, Himbara, telah membantu merestrukturisasi lebih dari 830.000 debitur dengan total nilai kredit Rp 120,9 triliun khususnya untuk sector Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM)," jelas Erick Thohir.
PLN sebagai perusahaan listrik nasional juga telah mensubsidi listrik untuk 30,9 juta pelanggan. Sementara dari sisi ketahanan pangan, Kementerian telah secara aktif mengadakan barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula dan daging, untuk memastikan ketersedian bagi masyarakat.
Usaha aktif dalam penanganan Pandemi juga dilakukan Kementerian BUMN dengan bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri. Lewat maskapai milik negara, Garuda Indonesia telah melakukan 13 penerbangan untuk membawa bantuan medis dari negara-negara tetangga, dan empat penerbangan untuk evakuasi WNI.
Sambung Erick menjelaskan bahwa dari sisi kesehatan, BUMN juga terlibat aktif dalam program 3 T (trace, test dan treat). Usaha melacak, melakukan pengetesan, dan pengobatan telah dilakukan Kementerian BUMN dengan melibatkan seluruh instrumen kesehatan yang dimiliki oleh perusahaan milik negara.
Dalam usaha melacak pandemi covid-19, Kementerian BUMN telah berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mengembangkan aplikasi seluler yang memungkinkan pengguna menyusun data terkait penyebaran Covid-19. "Aplikasi PeduliLindungi telah mendukung upaya pemerintah untuk melacak dan melacak kasus yang dikonfirmasi, dengan 3,46 juta pengguna per 6 Mei 2020," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda