Tahun Depan Pemerintah Obral Diskon Wisata Rp2,35 Juta/Orang
Senin, 19 Oktober 2020 - 23:05 WIB
JAKARTA - Kabar gembira bagi wisatawan nusantara yang ingin traveling tahun depan. Bagaimana tidak, pemerintah akan memberikan diskon paket wisata besar-besaran bagi wisatawan nusantara. Berdasarkan laporan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi diskon paket wisata tersebut diambil dari anggaran stimulus pariwisata sebesar Rp1 triliun akan digelontorkan pada Desember 2020 bersamaan dengan pendistribusian vaksin Covid-19.
Adapun stimulus tersebut akan diberikan dalam bentuk diskon paket pariwisata sebesar 50 persen per Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan nilai Rp 2,35 juta per orang. Dengan hal ini, diharapkan terjadi multiplier effect sebanyak 4,58 kali sampai 5,85 kali atau senilai dengan Rp 9,34 triliun sampai Rp 11,93 triliun.
"Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, pemerintah tetap menerapkan protokol kesehatan agar wisatawan merasa yakin untuk melakukan perjalanan," ujar Luhut seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (19/10/2020).
Di sisi lain, pemerintah juga menyediakan dana stimulus pemulihan ekonomi untuk menangani kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dengan melibatkan K/L terkait. Adapun dana stimulus itu untuk membangun industri, infrastruktur, dan kegiatan-kegiatan lain agar langsung tepat sasaran. "Tahun ini kita memperoleh dana sebesar 895 triliun. Selain memfungsikan dana stimulus, pemerintah akan memfokuskan pada pariwisata domestik hingga akhir tahun 2020," kata dia.
Luhut melanjutkan kemungkinan tahun depan dana stimulus masih tetap berlanjut dengan anggaran mencapai Rp500 triliun. Adapun anggaran tersebut digunakan untuk aktivitas produktif seperti pembuatan real estate, pengembangan budidaya tambak udang, dan sebagainya. Diharapkan hal ini dapat memberikan pemasukan bagi negara dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. "Kami berharap pada 2021, perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh menjadi 4,5% hingga 5%," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo mengatakan, pihaknya akan memberdayakan wisatawan nusantara melalui program diskon pariwisata yang rencananya akan diluncurkan pada 2021 tersebut.
"Diskon pariwisata ini gunanya untuk mendorong paket wisata domestik. Karena di masa pandemi ini, selain faktor kepercayaan masyarakat atas kebersihan destinasi wisata, daya beli masyarakat juga tengah menurun di masa pandemi ini," ucap Angela.
Terkait wisata domestik, Angela juga mengungkapkan rencana jangka menengah dan panjang Kemenparekraf/Baparekraf dalam peningkatan spending wisatawan nusantara. "Karena Indonesia merupakan negara dengan populasi besar, kita memiliki peluang di wisata domestik yang masih bisa dimaksimalkan," jelas Angela.
Adapun stimulus tersebut akan diberikan dalam bentuk diskon paket pariwisata sebesar 50 persen per Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan nilai Rp 2,35 juta per orang. Dengan hal ini, diharapkan terjadi multiplier effect sebanyak 4,58 kali sampai 5,85 kali atau senilai dengan Rp 9,34 triliun sampai Rp 11,93 triliun.
"Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, pemerintah tetap menerapkan protokol kesehatan agar wisatawan merasa yakin untuk melakukan perjalanan," ujar Luhut seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (19/10/2020).
Baca Juga
Di sisi lain, pemerintah juga menyediakan dana stimulus pemulihan ekonomi untuk menangani kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dengan melibatkan K/L terkait. Adapun dana stimulus itu untuk membangun industri, infrastruktur, dan kegiatan-kegiatan lain agar langsung tepat sasaran. "Tahun ini kita memperoleh dana sebesar 895 triliun. Selain memfungsikan dana stimulus, pemerintah akan memfokuskan pada pariwisata domestik hingga akhir tahun 2020," kata dia.
Luhut melanjutkan kemungkinan tahun depan dana stimulus masih tetap berlanjut dengan anggaran mencapai Rp500 triliun. Adapun anggaran tersebut digunakan untuk aktivitas produktif seperti pembuatan real estate, pengembangan budidaya tambak udang, dan sebagainya. Diharapkan hal ini dapat memberikan pemasukan bagi negara dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. "Kami berharap pada 2021, perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh menjadi 4,5% hingga 5%," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo mengatakan, pihaknya akan memberdayakan wisatawan nusantara melalui program diskon pariwisata yang rencananya akan diluncurkan pada 2021 tersebut.
"Diskon pariwisata ini gunanya untuk mendorong paket wisata domestik. Karena di masa pandemi ini, selain faktor kepercayaan masyarakat atas kebersihan destinasi wisata, daya beli masyarakat juga tengah menurun di masa pandemi ini," ucap Angela.
Terkait wisata domestik, Angela juga mengungkapkan rencana jangka menengah dan panjang Kemenparekraf/Baparekraf dalam peningkatan spending wisatawan nusantara. "Karena Indonesia merupakan negara dengan populasi besar, kita memiliki peluang di wisata domestik yang masih bisa dimaksimalkan," jelas Angela.
tulis komentar anda