Distributor Pupuk Harus Mempermudah Akses ke Petani
Rabu, 21 Oktober 2020 - 07:35 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjamin kelancaran distribusi dan kemudahan petani dalam mengakses pupuk subsidi. Selain menambah alokasi, Kementan juga mengumpulkan para distributor untuk memberikan kemudahan kepada petani guna mengakses pupuk bersubsidi yang sudah tersuplai di tingkat kios walau belum memiliki kartu tani.
“Saya minta distributor jangan main-main dengan distribusi pupuk karena pupuk bukan hanya kebutuhan tanaman, tapi lebih pada sebagai basis ketahanan pangan, terutama pada masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Mentan Syahrul Yasin Limpo seusai membuka rapat monitoring dan pengelolaan penyaluran pupuk bersubsidi TA.2020 di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Anak Menjaga Lisan)
Dalam rilisnya, Syahrul menegaskan, pemerintah tidak main-main memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani. Karena itu, Presiden Jokowi telah menyetujui tambahan pupuk bersubsidi dengan volume 1 juta ton atau senilai Rp3,14 triliun. Hal ini mengingat sektor pertanian memiliki peran vital dalam menyelamatkan perekonomian nasional dan ketahanan pangan rakyat pada saat pandemi Covid-19.
Karena itu, Mentan mengajak para distributor mendeteksi distribusi pupuk bersubsidi mulai dari area Lini I, distribusi pada agen pupuk, dan hingga tingkat kios. Distributor juga akan mengatur dan menyalurkan pupuk sesuai dengan SOP yang ditentukan, Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang sudah ditetapkan sehingga tepat sasaran serta pembelian bisa dilakukan dengan KTP. (Baca juga: Dunia Pendidikan Indonesia Belum Memiliki Peta Jalan yang Jelas)
“Untuk saat ini kartu tani tidak diwajibkan bagi petani yang belum memilikinya, namun tahun depan kartu tani ini sudah bisa diakses. Saat ini kebutuhan pupuk dalam tiga bulan ke depan harus dipenuhi,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian Sarwo Eddy mengatakan, dalam rangka memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi, Kementan bersama PT Pupuk Indonesia, seluruh dinas pertanian provinsi dan kabupaten, serta para distributor menyelenggarakan rapat monitoring dan pengelolaan distribusi pupuk bersubsidi. Adapun tambahan pupuk bersubsidi 1 juta ton sudah dialokasikan ke semua provinsi. (Lihat videonya: Dua Polisi yang Kawal Jogging Kena Sanksi Administratif)
“Dengan tambahan ini kita harapkan tidak ada masalah. Pupuk yang sudah berjumlah 8,9 juta ton itu kita harapkan segera didistribusikan ke lini ketiga distributor dan ke kios sehingga pupuk untuk musim tanam kedua bisa terpenuhi,” jelasnya. (Sudarsono)
“Saya minta distributor jangan main-main dengan distribusi pupuk karena pupuk bukan hanya kebutuhan tanaman, tapi lebih pada sebagai basis ketahanan pangan, terutama pada masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Mentan Syahrul Yasin Limpo seusai membuka rapat monitoring dan pengelolaan penyaluran pupuk bersubsidi TA.2020 di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Anak Menjaga Lisan)
Dalam rilisnya, Syahrul menegaskan, pemerintah tidak main-main memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani. Karena itu, Presiden Jokowi telah menyetujui tambahan pupuk bersubsidi dengan volume 1 juta ton atau senilai Rp3,14 triliun. Hal ini mengingat sektor pertanian memiliki peran vital dalam menyelamatkan perekonomian nasional dan ketahanan pangan rakyat pada saat pandemi Covid-19.
Karena itu, Mentan mengajak para distributor mendeteksi distribusi pupuk bersubsidi mulai dari area Lini I, distribusi pada agen pupuk, dan hingga tingkat kios. Distributor juga akan mengatur dan menyalurkan pupuk sesuai dengan SOP yang ditentukan, Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang sudah ditetapkan sehingga tepat sasaran serta pembelian bisa dilakukan dengan KTP. (Baca juga: Dunia Pendidikan Indonesia Belum Memiliki Peta Jalan yang Jelas)
“Untuk saat ini kartu tani tidak diwajibkan bagi petani yang belum memilikinya, namun tahun depan kartu tani ini sudah bisa diakses. Saat ini kebutuhan pupuk dalam tiga bulan ke depan harus dipenuhi,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian Sarwo Eddy mengatakan, dalam rangka memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi, Kementan bersama PT Pupuk Indonesia, seluruh dinas pertanian provinsi dan kabupaten, serta para distributor menyelenggarakan rapat monitoring dan pengelolaan distribusi pupuk bersubsidi. Adapun tambahan pupuk bersubsidi 1 juta ton sudah dialokasikan ke semua provinsi. (Lihat videonya: Dua Polisi yang Kawal Jogging Kena Sanksi Administratif)
“Dengan tambahan ini kita harapkan tidak ada masalah. Pupuk yang sudah berjumlah 8,9 juta ton itu kita harapkan segera didistribusikan ke lini ketiga distributor dan ke kios sehingga pupuk untuk musim tanam kedua bisa terpenuhi,” jelasnya. (Sudarsono)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda