Perkiraan Terbaik: Ekonomi Indonesia Baru Pulih pada Akhir 2023
Rabu, 21 Oktober 2020 - 12:11 WIB
JAKARTA - Pengusaha dan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Indonesia, Gita Wirjawan memperkirakan, Indonesia paling cepat baru akan selesai vaksinasi Covid-19 seluruh warganya pada 2023 mendatang, dengan asumsi proses tersebut dimulai pada awal 2021.
Berbicara di Jakarta Geopolitical Forum (JGF) IV/2020, Rabu (21/10/2020), Gita mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan keras pada pertumbuhan perekonomian global, salah satunya terkait penurunan permintaan agregat yang besar.
Kondisi ini, menurut Gita akan bertahan setidaknya selama dua atau tiga tahun mendatang, bergantung pada beberapa hal, salah satunya adalah seberapa cepat negara dapat memvaksinasi warganya.
(Baca Juga: Vaksinasi Massal Covid-19 Sulit Dilakukan Serentak )
Dia mengatakan, bahwa dengan perkiraan terbaik, Indonesia saat ini memiliki kemampuan memvaksinasi 300 hingga 400 ribu orang per hari, atau sekira 9 juta orang per bulan, sekira 108 juta orang per tahun. Dengan perkiraan ini, pemulihan penuh perekonomian Indonesia kemungkinan baru bisa dilakukan pada akhir 2023.
“Dengan populasi 270 juta orang, saya pikir bisa diasumsikan, kecuali ada anomali atau penyimpangan, kita baru bisa memvaksinasi seluruh populasi Indonesia pada akhir 2023,” kata Gita.
(Baca Juga: Indonesia Butuh 540 Juta Vaksin Covid-19 )
Ilustrasi ini juga bisa diterapkan pada negara-negara berkembang seperti Indonesia. “Saya percaya apa yang terjadi di Indonesia dalam hal seberapa cepat kita dapat memvaksinasi (rakyat) kita sendiri juga mewakili banyak negara berkembang lain di seluruh dunia.”
Gita menjadi salah satu pakar pembicara di JGF IV/2020, yang merupakan forum intelektual bagi para akademisi, praktisi, dan pemimpin dunia untuk berbagi ide mereka, terkait tema kali ini, “Implikasi Strategis Covid-19 terhadap Geopolitik” dan “Implikasi Kebijakan dari Covid-19 dalam Konteks Ketahanan Nasional”.
Selain Gita, beberapa pakar lain yang juga menjadi pembicara di antaranya Gubernur Lemhannas, Letjen (Purn) Agus Widjojo, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, mantan Wakil Presiden RI Boediono, serta beberapa analis dan pengamat pertahanan asing.
Berbicara di Jakarta Geopolitical Forum (JGF) IV/2020, Rabu (21/10/2020), Gita mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan keras pada pertumbuhan perekonomian global, salah satunya terkait penurunan permintaan agregat yang besar.
Kondisi ini, menurut Gita akan bertahan setidaknya selama dua atau tiga tahun mendatang, bergantung pada beberapa hal, salah satunya adalah seberapa cepat negara dapat memvaksinasi warganya.
(Baca Juga: Vaksinasi Massal Covid-19 Sulit Dilakukan Serentak )
Dia mengatakan, bahwa dengan perkiraan terbaik, Indonesia saat ini memiliki kemampuan memvaksinasi 300 hingga 400 ribu orang per hari, atau sekira 9 juta orang per bulan, sekira 108 juta orang per tahun. Dengan perkiraan ini, pemulihan penuh perekonomian Indonesia kemungkinan baru bisa dilakukan pada akhir 2023.
“Dengan populasi 270 juta orang, saya pikir bisa diasumsikan, kecuali ada anomali atau penyimpangan, kita baru bisa memvaksinasi seluruh populasi Indonesia pada akhir 2023,” kata Gita.
(Baca Juga: Indonesia Butuh 540 Juta Vaksin Covid-19 )
Ilustrasi ini juga bisa diterapkan pada negara-negara berkembang seperti Indonesia. “Saya percaya apa yang terjadi di Indonesia dalam hal seberapa cepat kita dapat memvaksinasi (rakyat) kita sendiri juga mewakili banyak negara berkembang lain di seluruh dunia.”
Gita menjadi salah satu pakar pembicara di JGF IV/2020, yang merupakan forum intelektual bagi para akademisi, praktisi, dan pemimpin dunia untuk berbagi ide mereka, terkait tema kali ini, “Implikasi Strategis Covid-19 terhadap Geopolitik” dan “Implikasi Kebijakan dari Covid-19 dalam Konteks Ketahanan Nasional”.
Selain Gita, beberapa pakar lain yang juga menjadi pembicara di antaranya Gubernur Lemhannas, Letjen (Purn) Agus Widjojo, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, mantan Wakil Presiden RI Boediono, serta beberapa analis dan pengamat pertahanan asing.
(akr)
tulis komentar anda