Kenapa Pergantian Direksi Bank BUMN Selalu Heboh? Nih Dia Penyebabnya
Kamis, 22 Oktober 2020 - 20:25 WIB
Namun, Toto Pranoto menyatakan bahwa seluruh proses pemilihan direksi BUMN dilakukan melalui mekanisme fit and proper test. Jadi hanya kandidat-kandidat terbaik saja akan didapuk. Di luar itu calon direksi dan komisaris bank BUMN juga harus lulus ujian kompetensi di OJK .
"Tanpa sertifikat kelulusan dari OJK maka mereka tidak bisa diangkat efektif sebagi direksi atau komisaris bank," kata Toto.
Toto juga menjelaskan bahwa merajalelanya Mandirian di posisi-posisi penting bank Himbara tak lepas dari sistem penggodokan SDM di bank tersebut. Proses talent pool yang dikerjakan di Mandiri sudah berjalan cukup lama. Artinya mereka punya sistem pembinaan SDM yang tersistematisasi dan memudahkan mereka melakukan mobilisasi SDM. ( Baca juga:Peringati Hari Santri Nasional, Ibas Bagikan WiFi Gratis )
"Itulah menyebabkan banyak talent Mandiri yang ditempatkan di BUMN lain," katanya.
Lantas bagaimana mengukur seorang bankir sukses atau tidak ketika menjadi petinggi di sebuah bank? Menurut Toto, gampangnya dilihat dari rekam jejak dari sisi kinerja, seperti prestasi yang bersangkutan dalam meningkatkan kinerja finansial (aset, liability, profit). Lalu membangun sistem pendukung yang kuat baik berupa IT maupun risk management.
"Menyelesaikan proses restructuring kredit , serta membangun talent yang hebat. Di luar itu semua , integritas dianggap teruji oleh waktu," tutup Toto.
"Tanpa sertifikat kelulusan dari OJK maka mereka tidak bisa diangkat efektif sebagi direksi atau komisaris bank," kata Toto.
Toto juga menjelaskan bahwa merajalelanya Mandirian di posisi-posisi penting bank Himbara tak lepas dari sistem penggodokan SDM di bank tersebut. Proses talent pool yang dikerjakan di Mandiri sudah berjalan cukup lama. Artinya mereka punya sistem pembinaan SDM yang tersistematisasi dan memudahkan mereka melakukan mobilisasi SDM. ( Baca juga:Peringati Hari Santri Nasional, Ibas Bagikan WiFi Gratis )
"Itulah menyebabkan banyak talent Mandiri yang ditempatkan di BUMN lain," katanya.
Lantas bagaimana mengukur seorang bankir sukses atau tidak ketika menjadi petinggi di sebuah bank? Menurut Toto, gampangnya dilihat dari rekam jejak dari sisi kinerja, seperti prestasi yang bersangkutan dalam meningkatkan kinerja finansial (aset, liability, profit). Lalu membangun sistem pendukung yang kuat baik berupa IT maupun risk management.
"Menyelesaikan proses restructuring kredit , serta membangun talent yang hebat. Di luar itu semua , integritas dianggap teruji oleh waktu," tutup Toto.
(uka)
tulis komentar anda