Awas! Rupiah Diprediksi Tertahan Demo Besar Hari Ini
Senin, 02 November 2020 - 09:16 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diprediksi bakal tertahan akibat aksi demo besar yang bakal digelar pada hari ini. Dimana agenda buruh adalah menolak omnibus law UU Cipta Kerja dan menuntut agar upah minimum tahun 2021 tetap naik.
(Baca Juga: Awas Macet, Besok Buruh Kembali Geruduk Istana dan MK )
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, beberapa sentimen negatif membayangi pergerakan harga di pasar keuangan hari ini. Salah satunya, dari dalam negeri, pasar mewaspadai kegiatan demo penolakan UU Ciptaker yang akan berlangsung hari ini.
"Potensi pelemahan IDR terhadap USD hari ini di kisaran Rp14.600 hingga Rp14.750 per USD," kata Ariston di Jakarta, Senin (2/11/2020).
(Baca Juga: Uang Beredar Tumbuh Tinggi Capai Rp6.742 Triliun di September 2020 )
Lalu, kasus Penularan covid-19 yang meninggi yang mendorong pemberlakuan lockdown di beberapa negara Eropa mendorong sentimen negatif tersebut, dimana Pemberlakuan lockdown akan mengganggu pemulihan ekonomi. Ini berpotensi mendorong pelemahan rupiah terhadap USD karena pasar mencari aman di dollar AS.
"Selain itu, stimulus fiskal AS yang ditunda juga mendorong pelaku pasar mencari aset aman," tandasnya.
(Baca Juga: Awas Macet, Besok Buruh Kembali Geruduk Istana dan MK )
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, beberapa sentimen negatif membayangi pergerakan harga di pasar keuangan hari ini. Salah satunya, dari dalam negeri, pasar mewaspadai kegiatan demo penolakan UU Ciptaker yang akan berlangsung hari ini.
"Potensi pelemahan IDR terhadap USD hari ini di kisaran Rp14.600 hingga Rp14.750 per USD," kata Ariston di Jakarta, Senin (2/11/2020).
(Baca Juga: Uang Beredar Tumbuh Tinggi Capai Rp6.742 Triliun di September 2020 )
Lalu, kasus Penularan covid-19 yang meninggi yang mendorong pemberlakuan lockdown di beberapa negara Eropa mendorong sentimen negatif tersebut, dimana Pemberlakuan lockdown akan mengganggu pemulihan ekonomi. Ini berpotensi mendorong pelemahan rupiah terhadap USD karena pasar mencari aman di dollar AS.
"Selain itu, stimulus fiskal AS yang ditunda juga mendorong pelaku pasar mencari aset aman," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda