Bibit Jagung Unggulan Bantu Jaga Ketahanan Pangan Nasional
Kamis, 05 November 2020 - 16:56 WIB
KOLAKA UTARA - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo menekankan, pentingnya ketersediaan pangan di tengah pandemi seperti saat ini. Utamanya bagi seluruh Petani untuk memastikan produksinya tidak menurun.
Dukungan pemerintah daerah sangat penting dimana mampu menunjang ketahanan pangan daerah yang akan memperkuat ketahanan pangan provinsi dan regional, dan ketahanan provinsi akan menjadi ketahanan pangan nasional yang harus terus dijaga sesuai perintah Presiden RI.
“Walau di tengah pandemi tetap harus ada peningkatan luas tanam dan produktivitas sebagai upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor serta meningkatkan potensi ekspor. Kita juga akan pastikan produksi bahan pangan pengganti nasi seperti jagung cukup sesuai kebutuhan bulanan. Pertanian Indonesia tidak boleh melemah, harusnya meningkat. Dalam keadaan apapun pertanian kita harus tangguh," ujar Syahrul.
(Baca Juga: Mentan Genjot Produksi Jagung di Sumba Tengah )
Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mendukung penuh seluruh kegiatan yang berkaitan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dedi juga menuturkan, bahwa pada masa pandemi Covid-19, pertanian menjadi sektor kunci setelah pendekatan secara medis.
“Pangan tidak boleh terkendala, Penyediaan Pangan tidak boleh berhenti, Penyuluh dan Petani harus bersama bekerja keras dalam percepatan tanam, untuk memenuhi hal tersebut, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Dedi.
Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) hadir di 18 Kabupaten yang tersebar di 6 Provinsi di Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran. Di antaranya mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga hingga dorongan untuk simpan pinjam lewat kelompok tani per komoditas.
Program READSI juga memberikan dukungan bagi kelompok tani padi dan jagung agar dapat meningkatkan produksinya. Dimulai dari bimbingan lewat Sekolah Lapang (SL), sampai penyaluran sarana produksi dengan harapan meningkatkan pendapatan Petani di wilayah sasaran.
(Baca Juga: Pertumbuhan Pertanian NTB Perlu Ditingkatkan, DPR: Butuh Waduk )
Dukungan pemerintah daerah sangat penting dimana mampu menunjang ketahanan pangan daerah yang akan memperkuat ketahanan pangan provinsi dan regional, dan ketahanan provinsi akan menjadi ketahanan pangan nasional yang harus terus dijaga sesuai perintah Presiden RI.
“Walau di tengah pandemi tetap harus ada peningkatan luas tanam dan produktivitas sebagai upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor serta meningkatkan potensi ekspor. Kita juga akan pastikan produksi bahan pangan pengganti nasi seperti jagung cukup sesuai kebutuhan bulanan. Pertanian Indonesia tidak boleh melemah, harusnya meningkat. Dalam keadaan apapun pertanian kita harus tangguh," ujar Syahrul.
(Baca Juga: Mentan Genjot Produksi Jagung di Sumba Tengah )
Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mendukung penuh seluruh kegiatan yang berkaitan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dedi juga menuturkan, bahwa pada masa pandemi Covid-19, pertanian menjadi sektor kunci setelah pendekatan secara medis.
“Pangan tidak boleh terkendala, Penyediaan Pangan tidak boleh berhenti, Penyuluh dan Petani harus bersama bekerja keras dalam percepatan tanam, untuk memenuhi hal tersebut, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Dedi.
Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) hadir di 18 Kabupaten yang tersebar di 6 Provinsi di Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran. Di antaranya mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga hingga dorongan untuk simpan pinjam lewat kelompok tani per komoditas.
Program READSI juga memberikan dukungan bagi kelompok tani padi dan jagung agar dapat meningkatkan produksinya. Dimulai dari bimbingan lewat Sekolah Lapang (SL), sampai penyaluran sarana produksi dengan harapan meningkatkan pendapatan Petani di wilayah sasaran.
(Baca Juga: Pertumbuhan Pertanian NTB Perlu Ditingkatkan, DPR: Butuh Waduk )
Lihat Juga :
tulis komentar anda