Kepala Bappenas Pede 2021 Ekonomi Tumbuh 5%, Ini Alasannya
Kamis, 05 November 2020 - 20:16 WIB
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa optimistis ekonomi Indonesia pada 2021 mampu tumbuh sebesar 5 persen. Pertumbuhan tersebut diyakini mampu diraih dengan mengoptimalisasi belanja dan mengguyur stimulus ekonomi.
"Semoga di tahun 2021 tren akan berlanjut karena kita juga telah mengantisipasi perkembangan 2021 di dalam APBN. Kita menghendaki semua yang bisa kita kucurkan pada 2021 bisa kita selesaikan proses administrasinya pada bulan November dan Desember ini," katanya saat memberikan keterangan pers melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (5/11/2020).
Menurut dia belanja pemerintah akan menjadi lokomotif dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu dapat mengangkat konsumsi yang ada di masyarakat. "Pertumbuhan saya kira masih tetap punya optimisme. Tetap dengan angka sekitar 5 persen, mudah mudah kita bisa tercapai," jelas dia.
Sekedar informasi, Badan Pusat Statistik ( BPS) mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen secara year on year (yoy). Dengan begitu Indonesia resmi masuk ke dalam jurang resesi, karena dua kuartal secara berturut-turut terkonstruksi alias negatif. Namun secara kuartalan, ekonomi tumbuh sebesar 5,05 persen.
"Semoga di tahun 2021 tren akan berlanjut karena kita juga telah mengantisipasi perkembangan 2021 di dalam APBN. Kita menghendaki semua yang bisa kita kucurkan pada 2021 bisa kita selesaikan proses administrasinya pada bulan November dan Desember ini," katanya saat memberikan keterangan pers melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (5/11/2020).
Menurut dia belanja pemerintah akan menjadi lokomotif dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu dapat mengangkat konsumsi yang ada di masyarakat. "Pertumbuhan saya kira masih tetap punya optimisme. Tetap dengan angka sekitar 5 persen, mudah mudah kita bisa tercapai," jelas dia.
Sekedar informasi, Badan Pusat Statistik ( BPS) mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen secara year on year (yoy). Dengan begitu Indonesia resmi masuk ke dalam jurang resesi, karena dua kuartal secara berturut-turut terkonstruksi alias negatif. Namun secara kuartalan, ekonomi tumbuh sebesar 5,05 persen.
(nng)
tulis komentar anda