RI Resesi, Menko Airlangga: Tren Ekonomi Masih Positif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan ekonomi nasional mengalami resesi di kuartal III/2020 dengan kontraksi sebesar 3,94%. Meski demikian, secara tren, pemerintah meyakini ekonomi nasional justru menunjukkan tanda-tanda positif.
(Baca Juga: Meski Resesi, LPS Optimis Perekonomian Kian Membaik)
"Kita bisa melihat tren ekonomi kita sudah positif yang mana telah melewati rough bottom dan di kuartal ketiga minus 3,94%," kata Airlangga melalui video conference, Kamis (5/11/2020).
Dia menambahkan, saat ini beberapa negara juga sudah mulai mengalami pemulihan ekonomi . Walaupun umumnya saat ini masih terkontraksi. "Singapura sudah mengalami pemulihan walaupun masih terkontraksi, lalu China juga sudah positif, ini menunjukkan trennya meningkat," kata dia.
Sebagai informasi, BPS telah resmi merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 yang -3,49%. Hal ini menandakan ekonomi Indonesia resmi mengalami resesi, setelah dua kuartal beruntun ekonominya tumbuh minus.
Pada kuartal II/2020, ekonomi mengalami pertumbuhan minus 5,32%.
(Baca Juga: Wow....! Resesi Datang, IHSG Malah Melesat Naik)
Secara terpisah, ekonom Indef Bhima Yudistira mengatakan pertumbuhan ekonomi yang negatif masih akan berlanjut di kuartal IV/2020. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun ini bakal berada di kisaran minus 1,5% hingga minus 3,5%.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(Baca Juga: Meski Resesi, LPS Optimis Perekonomian Kian Membaik)
"Kita bisa melihat tren ekonomi kita sudah positif yang mana telah melewati rough bottom dan di kuartal ketiga minus 3,94%," kata Airlangga melalui video conference, Kamis (5/11/2020).
Dia menambahkan, saat ini beberapa negara juga sudah mulai mengalami pemulihan ekonomi . Walaupun umumnya saat ini masih terkontraksi. "Singapura sudah mengalami pemulihan walaupun masih terkontraksi, lalu China juga sudah positif, ini menunjukkan trennya meningkat," kata dia.
Sebagai informasi, BPS telah resmi merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 yang -3,49%. Hal ini menandakan ekonomi Indonesia resmi mengalami resesi, setelah dua kuartal beruntun ekonominya tumbuh minus.
Pada kuartal II/2020, ekonomi mengalami pertumbuhan minus 5,32%.
(Baca Juga: Wow....! Resesi Datang, IHSG Malah Melesat Naik)
Secara terpisah, ekonom Indef Bhima Yudistira mengatakan pertumbuhan ekonomi yang negatif masih akan berlanjut di kuartal IV/2020. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun ini bakal berada di kisaran minus 1,5% hingga minus 3,5%.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(fai)