Dorong Ekspor Nasional, LPEI Jalin Kerja Sama dengan Kementerian Perdagangan
Jum'at, 06 November 2020 - 05:00 WIB
CIREBON - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) siap bersinergi bersama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk mendorong ekspor nasional khususnya sektor UKM berorientasi ekspor. Beberapa fasilitas yamg disediakan untuk mengenjot ekspor antara lain pembiayaan, penjaminan, asuransi serta jasa konsultasi.
“Kami mendukung sinergi Kementerian Perdagangan RI bersama LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI untuk bersama-sama meningkatkan ekspor nasional melalui berbagai fasilitas ” ujar Direktur Eksekutif LPEI D. James Rompas dalam Press Conference untuk menyambut Trade Expo Indonesia ke-35 tahun 2020 di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (5/11/2020).
Dia menambahkan, sinergi antara Kementerian Perdagangan RI dan LPEI memang sudah terjalin sejak lama. Melalui Trade Expo Indonesia, Kementerian Perdagangan dan LPEI akan memfasilitasi para pelaku UKM berorientasi Ekspor untuk bertemu para calon pembeli dari luar negeri.
“Kami mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Virtual Trade Expo Indonesia 2020 pada tanggal 10-16 November mendatang. Meski masih berada di tengah-tengah pandemi Covid-19, kami tetap berupaya mendukung para UKM atau eksportir Indonesia untuk mendapatkan akses bertemu dengan buyer maupun calon buyer luar negeri,” katanya.
Virtual Trade Expo Indonesia menjadi ajang promosi bagi produk-produk Indonesia sekaligus business matching antara para pelaku usaha dengan buyer mancanegara. Pada event tersebut, LPEI akan mengikutsertakan 12 mitra binaan pilihan yang berasal dari program Jasa Konsultasi yang dinamakan Coaching Program for New Exporter (CPNE).
Program tersebut bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku usaha agar siap menjadi eksportir dan bankable. Selain itu, LPEI juga akan menggelar Coaching Clinic bagi para pelaku UKM untuk menambah pengetahuan dalam berbisnis dan menembus pasar ekspor.
Sementara itu, saat memberikan sambutan di acara yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menekankan pentingnya sinergi antarlembaga. Menurut dia, saat ini berbagai terobosan untuk mendukung percepatan dan peningkatan ekspor sangat diperlukan. "Sinergi antara dunia usaha, antar lembaga perbankan dan pemerintah jadi salah satu faktor pendukungnya," ujarnya.
D. James Rompas menambahkan, saat ini LPEI menerima penugasan Pemerintah dalam program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM Berorientasi Ekspor yang diluncurkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.372/KMK.08/2020. Pada kesempatan acara di Cirebon ini disampaikan secara simbolis penyaluran fasilitas pembiayaan Kredit Modal Kerja melalui skema PKE UKM Berorientasi Ekspor kepada 2 (dua) pelaku usaha UKM berorientasi ekspor yaitu PT Urchindise Indonesia dan CV Indo Arab Interprise. “Di masa pemulihan akibat pandemi, LPEI menilai banyak pelaku usaha yang membutuhkan dukungan finasial maupun non finansial," kata James.
Dalam hal bentuk dukungan finansial, LPEI memiliki produk Penjaminan dimana LPEI berperan sebagai credit enhancer yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk mendapatkan akses pembiayaan dari bank. “Akses pembiayaan ini dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk memulihkan roda bisnisnya dan bangkit dari keterpurukan akibat perlemahan aktivitas ekonomi yang di sebabkan oleh Pandemi,” imbuhnya. Adapun dukungan non finansial, salah satunya dilakukan LPEI dengan mendampingi UMKM di daerah melalui program Desa Devisa dengan tujuan UMKM tersebut dapat mandiri mengelola usaha hingga akhirnya mampu melakukan ekspor.
“Kami mendukung sinergi Kementerian Perdagangan RI bersama LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI untuk bersama-sama meningkatkan ekspor nasional melalui berbagai fasilitas ” ujar Direktur Eksekutif LPEI D. James Rompas dalam Press Conference untuk menyambut Trade Expo Indonesia ke-35 tahun 2020 di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (5/11/2020).
Dia menambahkan, sinergi antara Kementerian Perdagangan RI dan LPEI memang sudah terjalin sejak lama. Melalui Trade Expo Indonesia, Kementerian Perdagangan dan LPEI akan memfasilitasi para pelaku UKM berorientasi Ekspor untuk bertemu para calon pembeli dari luar negeri.
“Kami mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Virtual Trade Expo Indonesia 2020 pada tanggal 10-16 November mendatang. Meski masih berada di tengah-tengah pandemi Covid-19, kami tetap berupaya mendukung para UKM atau eksportir Indonesia untuk mendapatkan akses bertemu dengan buyer maupun calon buyer luar negeri,” katanya.
Virtual Trade Expo Indonesia menjadi ajang promosi bagi produk-produk Indonesia sekaligus business matching antara para pelaku usaha dengan buyer mancanegara. Pada event tersebut, LPEI akan mengikutsertakan 12 mitra binaan pilihan yang berasal dari program Jasa Konsultasi yang dinamakan Coaching Program for New Exporter (CPNE).
Program tersebut bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku usaha agar siap menjadi eksportir dan bankable. Selain itu, LPEI juga akan menggelar Coaching Clinic bagi para pelaku UKM untuk menambah pengetahuan dalam berbisnis dan menembus pasar ekspor.
Sementara itu, saat memberikan sambutan di acara yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menekankan pentingnya sinergi antarlembaga. Menurut dia, saat ini berbagai terobosan untuk mendukung percepatan dan peningkatan ekspor sangat diperlukan. "Sinergi antara dunia usaha, antar lembaga perbankan dan pemerintah jadi salah satu faktor pendukungnya," ujarnya.
D. James Rompas menambahkan, saat ini LPEI menerima penugasan Pemerintah dalam program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM Berorientasi Ekspor yang diluncurkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.372/KMK.08/2020. Pada kesempatan acara di Cirebon ini disampaikan secara simbolis penyaluran fasilitas pembiayaan Kredit Modal Kerja melalui skema PKE UKM Berorientasi Ekspor kepada 2 (dua) pelaku usaha UKM berorientasi ekspor yaitu PT Urchindise Indonesia dan CV Indo Arab Interprise. “Di masa pemulihan akibat pandemi, LPEI menilai banyak pelaku usaha yang membutuhkan dukungan finasial maupun non finansial," kata James.
Dalam hal bentuk dukungan finansial, LPEI memiliki produk Penjaminan dimana LPEI berperan sebagai credit enhancer yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk mendapatkan akses pembiayaan dari bank. “Akses pembiayaan ini dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk memulihkan roda bisnisnya dan bangkit dari keterpurukan akibat perlemahan aktivitas ekonomi yang di sebabkan oleh Pandemi,” imbuhnya. Adapun dukungan non finansial, salah satunya dilakukan LPEI dengan mendampingi UMKM di daerah melalui program Desa Devisa dengan tujuan UMKM tersebut dapat mandiri mengelola usaha hingga akhirnya mampu melakukan ekspor.
(nng)
tulis komentar anda