Bos PT Pos Ungkap Tantangan Menyalurkan Bansos Tunai di Daerah Terpencil
Kamis, 12 November 2020 - 00:05 WIB
JAKARTA - PT Pos Indonesia terus berjuang menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) di tengah pandemi Covid-19. Tak tanggung-tanggung distribusi bansos tunai tersebut menjangkau daerah tertinggal, terdepan dan terluar dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi membeberkan tantangan menyalurkan bansos tunai di wilayah 3T. Menurut dia jarak, akses dan cuaca menjadi tantangan tim satgas penyalur BST. Misalnya, pendistribusian di daerah terluar seperti Mentawai dan Nias tentu memperhatikan banyak hal, mulai penyesuaian akan cuaca dan jadwal kapal. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 untuk kapal penumpang yang berlayar dibatasi sehingga perlu menyesuaikan jadwal.
Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat tim satgas penyaluran BST dari Pos Indonesia. Momentum Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November menjadi inspirasi tetap semangat dalam menjalankan tugas negara. “Kita sadar banyak dari masyarakat yang semakin kesulitan ekonomi dan sangat membutuhkan karena terdampak Covid-19. Ini yang mendorong rekan-rekan kita bersemangat dalam menyelesaikan penyaluran BST," katanya.
Dia juga mengapresiasi komunitas-komunitas yang sudah terlibat dalam pendistribusian bansos tunai ke daerah-daerah 3T. Pelibatan komunitas dinilai sangat membantu Pos Indonesia dalam menjangkau daerah-daerah pedalaman. Pos Indonesia sendiri memiliki target untuk membagikan BST kepada 9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Penyaluran tahap 8 dipastikan bakal terealisasi pada November 2020 dan dilanjutkan untuk tahap 9 pada Desember 2020.
“Progresnya PT Pos sudah menyalurkan BST untuk tahap 1 sampai tahap 7 sudah mencapai 98 persen. Untuk pencairan BST tahap 8, kita didistribusikan serentak secara nasional pada minggu ini," tuturnya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi membeberkan tantangan menyalurkan bansos tunai di wilayah 3T. Menurut dia jarak, akses dan cuaca menjadi tantangan tim satgas penyalur BST. Misalnya, pendistribusian di daerah terluar seperti Mentawai dan Nias tentu memperhatikan banyak hal, mulai penyesuaian akan cuaca dan jadwal kapal. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 untuk kapal penumpang yang berlayar dibatasi sehingga perlu menyesuaikan jadwal.
Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat tim satgas penyaluran BST dari Pos Indonesia. Momentum Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November menjadi inspirasi tetap semangat dalam menjalankan tugas negara. “Kita sadar banyak dari masyarakat yang semakin kesulitan ekonomi dan sangat membutuhkan karena terdampak Covid-19. Ini yang mendorong rekan-rekan kita bersemangat dalam menyelesaikan penyaluran BST," katanya.
Dia juga mengapresiasi komunitas-komunitas yang sudah terlibat dalam pendistribusian bansos tunai ke daerah-daerah 3T. Pelibatan komunitas dinilai sangat membantu Pos Indonesia dalam menjangkau daerah-daerah pedalaman. Pos Indonesia sendiri memiliki target untuk membagikan BST kepada 9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Penyaluran tahap 8 dipastikan bakal terealisasi pada November 2020 dan dilanjutkan untuk tahap 9 pada Desember 2020.
“Progresnya PT Pos sudah menyalurkan BST untuk tahap 1 sampai tahap 7 sudah mencapai 98 persen. Untuk pencairan BST tahap 8, kita didistribusikan serentak secara nasional pada minggu ini," tuturnya.
(nng)
tulis komentar anda