Harga Gula Melambung Tinggi, IGN Gelar Operasi Pasar
Minggu, 10 Mei 2020 - 05:05 WIB
SOLO - PT. Industri Gula Nusantara (IGN) terus memasok gula agar menekan tinggi harga gula yang masih terjadi di wilayah Indonesia. Adapun untuk menekan harga gula yang melambung tinggi, Disperindag Jawa Tengah bersama Satgas Pangan Jawa Tengah-Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah dan PT. Industri Gula Nusantara (IGN) kembali menggelar Operasi Pasar (OP) gula di Solo, tepatnya di Pasar Gede dan Pasar Nusukan.
Direksi PT Industri Gula Nusantara mengatakan, beberapa pekan sebelumnya gula sempat tembus Rp 19.000 per kilogram. Bahkan saat ini, di beberapa pasar tradisional di Jawa Tengah harga gula sudah ada yang menyentuh Rp 16.000 per kilogram.
"Kami dari produsen mencoba untuk membantu pemerintah menekan harga gula dengan cara langsung memutus jalur distribusi. Jadi dari produsen masuk langsung ke konsumen, ke pasar-pasar," jelas Burhan.
Operasi Pasar ini digelar menyusul suksesnya OP pada beberapa daerah di Jawa Tengah, antara lain Pasar Gede Solo, Temanggung, Kabupaten Kendal, Pasar Suruh Kabupaten Semarang dan Pasar Bintoro Demak. Operasi pasar ini kembali digelar di Solo, karena kawasan ini masih menunjukkan adanya kelangkaan gula sehingga harganya melambung.
Dalam operasi pasar di Pasar Gede dan Pasar Nusukan gula dijual ke masyarakat dengan harga Rp. 12.500 per kilogram dan setiap pembelian dibatasi maksimal dua kilogram.
Sementara itu Kepala Disperindag Provinsi Jateng, Muhammad Arif Sambodo, SE, M.Si mengatakan, OP ini akan dilakukan sampai akhir Ramadhan di beberapa daerah, dan diharapkan semakin mempercepat penurunan harga gula, sehingga dapat mengurangi beban masyarakat Jawa Tengah.
"Alhamdulilah harga gula yang sempat sampai Rp18.000 sampai Rp18.500 per-kg sekarang trendnya terus turun. Ini kita dorong terus dengan operasi pasar dan kita langsung intervensi ke pasar," jelas Muhammad Arif.
Menurut Sekda Solo Ahyani menerangkan, Gula merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok yang dapat berpengaruh pada meningkatnya inflasi. "Dengan operasi pasar ini, diharapkan dapat menekan inflasi dan membantu masyarakat," kata Ahyani
Setelah dilakukan OP secara terus-menerus, harga gula di Jawa Tengah menunjukan trend penurunan. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga gula di Jawa Tengah per tanggal 8 Mei 2020 Rp 17.550 per kilogram.
Warga menyambut baik operasi pasar ini. Menurut mereka, harga gula yang tinggi menambah beban mereka. "Alhamdulillah, dengan adanya harga gula turun ini, saya merasa terbantu. Mudah-mudahan harganya tidak mahal lagi," kata Sahono (56), warga Solo.
Di tengah antusiasme warga Solo mengikuti operasi pasar, petugas melakukan pengaturan agar protocol physical distancing untuk mencegah penyebaran covid-19 tetap ditegakan. Pembeli dan penjual diwajibkan menjaga jarak, memakai masker dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Direksi PT Industri Gula Nusantara mengatakan, beberapa pekan sebelumnya gula sempat tembus Rp 19.000 per kilogram. Bahkan saat ini, di beberapa pasar tradisional di Jawa Tengah harga gula sudah ada yang menyentuh Rp 16.000 per kilogram.
"Kami dari produsen mencoba untuk membantu pemerintah menekan harga gula dengan cara langsung memutus jalur distribusi. Jadi dari produsen masuk langsung ke konsumen, ke pasar-pasar," jelas Burhan.
Operasi Pasar ini digelar menyusul suksesnya OP pada beberapa daerah di Jawa Tengah, antara lain Pasar Gede Solo, Temanggung, Kabupaten Kendal, Pasar Suruh Kabupaten Semarang dan Pasar Bintoro Demak. Operasi pasar ini kembali digelar di Solo, karena kawasan ini masih menunjukkan adanya kelangkaan gula sehingga harganya melambung.
Dalam operasi pasar di Pasar Gede dan Pasar Nusukan gula dijual ke masyarakat dengan harga Rp. 12.500 per kilogram dan setiap pembelian dibatasi maksimal dua kilogram.
Sementara itu Kepala Disperindag Provinsi Jateng, Muhammad Arif Sambodo, SE, M.Si mengatakan, OP ini akan dilakukan sampai akhir Ramadhan di beberapa daerah, dan diharapkan semakin mempercepat penurunan harga gula, sehingga dapat mengurangi beban masyarakat Jawa Tengah.
"Alhamdulilah harga gula yang sempat sampai Rp18.000 sampai Rp18.500 per-kg sekarang trendnya terus turun. Ini kita dorong terus dengan operasi pasar dan kita langsung intervensi ke pasar," jelas Muhammad Arif.
Menurut Sekda Solo Ahyani menerangkan, Gula merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok yang dapat berpengaruh pada meningkatnya inflasi. "Dengan operasi pasar ini, diharapkan dapat menekan inflasi dan membantu masyarakat," kata Ahyani
Setelah dilakukan OP secara terus-menerus, harga gula di Jawa Tengah menunjukan trend penurunan. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga gula di Jawa Tengah per tanggal 8 Mei 2020 Rp 17.550 per kilogram.
Warga menyambut baik operasi pasar ini. Menurut mereka, harga gula yang tinggi menambah beban mereka. "Alhamdulillah, dengan adanya harga gula turun ini, saya merasa terbantu. Mudah-mudahan harganya tidak mahal lagi," kata Sahono (56), warga Solo.
Di tengah antusiasme warga Solo mengikuti operasi pasar, petugas melakukan pengaturan agar protocol physical distancing untuk mencegah penyebaran covid-19 tetap ditegakan. Pembeli dan penjual diwajibkan menjaga jarak, memakai masker dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
(akr)
tulis komentar anda