Hingga Oktober, Dana Kelolaan BNI Asset Management Capai Rp24,64 Triliun
Selasa, 17 November 2020 - 21:26 WIB
JAKARTA - PT BNI Asset Management hingga akhir Oktober 2020 berhasil mencatat pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar 15% menjadi Rp24,64 triliun. Hal tersebut membuat BNI Asset Management tetap bertahan sebagai 10 besar perusahaan asset management di Indonesia.
Wakil Direktur Utama Bank BNI Adi Sulistyowati mengatakan BNI Asset Management yang merupakan bagian dari pada grup BNI , dan telah melakukan spin off dari BNI Sekuritas sejak tahun 2011 silam dan terus tumbuh berkembang hingga saat ini.
Dia menjelaskan, BNI Asset Management masih tetap dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 15% sejak awal tahun 2020. Tentunya pertumbuhan ini tidak terlepas dari dukungan para investor serta sinergi BNI sebagai induk dari seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam grup BNI.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini di masa Covid-19 kita bahu-membahu untuk dapat terus bangkit dari dampak pandemi Covid-19,” kata Adi dalam acara Market Outlook 2021 ‘Resilience to Counter Economic Turbulence’ - Day 1, di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
(Baca Juga : BNI Genjot Terus Kredit Properti untuk Milenial)
Menurutnya, Covid-19 menciptakan kondisi yang luar biasa dan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perekonomian serta mendorong untuk adaptasi kebiasaan baru, sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19. Di sisi pertumbuhan ekonomi berdasarkan prediksi IMF pada akhir tahun 2020 ekonomi global akan mengalami kontraksi sebesar minus 4,36%, dan Indonesia diprediksi berada pada level minus 1,5%.
“Meskipun Indonesia mengalami negatif growth namun angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat yang berkontraksi masing-masing sebesar 5,27% dan juga minus 4, 27%,” ujarnya.
Tentunya hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah bersama instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat dalam menanggulangi dampak Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani pada rapat paripurna rancangan undang-undang APBN 2021 pada tanggal 1 September 2020 kemarin, memprediksikan pada tahun 2021 ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh berkisar di rentang 4,5% hingga 5,5%.
Wakil Direktur Utama Bank BNI Adi Sulistyowati mengatakan BNI Asset Management yang merupakan bagian dari pada grup BNI , dan telah melakukan spin off dari BNI Sekuritas sejak tahun 2011 silam dan terus tumbuh berkembang hingga saat ini.
Dia menjelaskan, BNI Asset Management masih tetap dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 15% sejak awal tahun 2020. Tentunya pertumbuhan ini tidak terlepas dari dukungan para investor serta sinergi BNI sebagai induk dari seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam grup BNI.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini di masa Covid-19 kita bahu-membahu untuk dapat terus bangkit dari dampak pandemi Covid-19,” kata Adi dalam acara Market Outlook 2021 ‘Resilience to Counter Economic Turbulence’ - Day 1, di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
(Baca Juga : BNI Genjot Terus Kredit Properti untuk Milenial)
Menurutnya, Covid-19 menciptakan kondisi yang luar biasa dan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perekonomian serta mendorong untuk adaptasi kebiasaan baru, sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19. Di sisi pertumbuhan ekonomi berdasarkan prediksi IMF pada akhir tahun 2020 ekonomi global akan mengalami kontraksi sebesar minus 4,36%, dan Indonesia diprediksi berada pada level minus 1,5%.
“Meskipun Indonesia mengalami negatif growth namun angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat yang berkontraksi masing-masing sebesar 5,27% dan juga minus 4, 27%,” ujarnya.
Tentunya hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah bersama instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat dalam menanggulangi dampak Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani pada rapat paripurna rancangan undang-undang APBN 2021 pada tanggal 1 September 2020 kemarin, memprediksikan pada tahun 2021 ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh berkisar di rentang 4,5% hingga 5,5%.
tulis komentar anda